Sempat Direnggangkan Imbas Pemudik Berjubel, Jalur Puncak-Cianjur Kembali Disekat
Merdeka.com - Petugas gabungan kembali memperketat penyekatan di perbatasan Puncak-Cianjur, Jawa Barat. Ini dilakukan setelah petugas gabungan terpaksa merenggangkan penyekatan akibat volume kendaraan pemudik dari arah Bogor terus bertambah dan tidak terbendung Kamis dini hari.
"Sekarang diperketat lagi," kata Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai saat dihubungi merdeka.com, Kamis (13/5).
Rifai mengatakan perenggangan penyekatan di perbatasan Puncak-Cianjur Kamis dini hari karena alasan kemanusiaan. Sebab, banyak pemudik yang memasuki jalur penyekatan membawa anak dan terlihat kelelahan.
"Jadi kita berikan jalan bagi yang bawa anak-anak, sudah ada yang pingsan juga kemarin. Jadi kita berikan kerenggangan mereka sedikit untuk kemanusiaan, bukan untuk merenggangkan gimana tapi kemanusiaan," jelasnya.
Rifai menyebut tak semua pemudik yang hendak melewati perbatasan Puncak-Cianjur diberikan kelonggaran. Pemudik yang tidak membawa anak dan masih sehat tetap diwajibkan putar balik.
"Dari perenggangan itu lebih banyak yang dikembalikan, diputar balik," ucapnya.
Sebelumnya, petugas gabungan di perbatasan Puncak-Cianjur, Jawa Barat, terpaksa merenggangkan penyekatan akibat volume kendaraan pemudik dari arah Bogor terus bertambah dan tidak terbendung Kamis dini hari, bahkan sebagian besar kendaraan terus bergerak meski dipagar betis petugas.
Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai mengatakan ratusan pemudik dengan sepeda motor berusaha keluar dari jalur penyekatan di kawasan Puncak Pass, sehingga membuat petugas cukup kewalahan, meski berbagai upaya dilakukan.
"Upaya penyekatan terus dilakukan, namun volume kendaraan terus bertambah, sehingga membuat petugas kewalahan. Bahkan ribuan pemudik dengan sepeda motor terus merangsek keluar jalur pemeriksaan, sehingga petugas terpaksa ditarik mundur," katanya.
Aksi ratusan pemudik dengan sepeda motor membuat petugas melonggarkan penyekatan, sehingga mereka dapat dengan bebas melintas dengan jumlah lebih dari 1.000 kendaraan roda dua dan 500 kendaraan roda empat. Pemudik jarak dekat, terlihat memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi, sehingga membubarkan pagar betis puluhan petugas gabungan.
Hingga pukul 02.30 Wib, volume kendaraan yang melintas di sepanjang jalur utama Puncak-Cianjur, kembali meningkat. Sebelumnya hingga Rabu pukul 22.00 Wib, volume kendaraan dari Cianjur atau sebaliknya dari arah Puncak terlihat lengang karena penyekatan maksimal yang dilakukan petugas di perbatasan Puncak-Cianjur.
"Sebagian besar dapat lolos hingga ke Puncak-Cianjur karena melalui jalur tikus di jalur Bogor-Cianjur, sejak pukul 08.00 Wib penyekatan dilakukan, ratusan kendaraan kita pulangkan, namun mereka kembali masuk ke antrean hingga terjadi kemacetan panjang dari arah Bogor," kata Rifai dilansir dari Antara.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan menyebut, yang terpenting saat ini Pilpres berjalan baik,lancar dan juga jujur.
Baca SelengkapnyaKarena dua hari itu masih sepi sehingga pemudik bisa lebih nyaman menempuh perjalanan pulang.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Asap pembakaran jerami sangat berbahaya untuk pengguna jalan tol. Pemandangan pengemudi sangat terbatas terhalang asap.
Baca SelengkapnyaIrham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaRekayasa pola perjalanan sejumlah KA akan berdampak pada keterlambatan.
Baca SelengkapnyaBagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaPolres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaKepala desa berinisial S itu sebelumnya ditangkap polisi bersama dua tersangka lainnya yaitu A dan AS di lokasi terpisah pada Minggu (25/2).
Baca SelengkapnyaPersimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca Selengkapnya