Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sempat adu mulut, Satpol PP segel pembangunan talud di Candisari

Sempat adu mulut, Satpol PP segel pembangunan talud di Candisari Satpol PP segel pembangunan talud di Semarang. ©2015 merdeka.com/parwito

Merdeka.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang, Jawa Tengah Senin (12/10) menyegel talud (tebing buatan) tak berizin yang sengaja dibangun pengembang perumahan di RT07/RW X, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Proses penghentian pembangunan talud sempat diwarnai dengan cekcok dan adu mulut antara pekerja dengan petugas. Pekerja merasa hanya dipekerjakan tanpa tahu jika talud yang dibangun belum berizin. Namun, usai mendapatkan penjelasan upaya penyegelan tetap berjalan lancar.

"Terpaksa kami hentikan pembangunan talud tak berizin yang sudah berjalan kurang lebih dua minggu," ujar Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Kota Semarang Kusnandir, Senin (12/10).

Dari pemantauan merdeka.com di tempat penyegelan, ada sebanyak enam orang pekerja yang berupaya membangun talud tersebut.

Setelah kedatangan Satpol PP yang dibantu petugas PSDA, Babinkamtibmas dan lurah Jomblang, pekerjaan langsung berhenti membangun. Kemudian petugas langsung mengamankan peralatan proyek seperti alat berat, sekop, ember, pacul dan peralatan lainnya.

Kusnandir menjelaskan, rencananya pembangunan talud untuk pembatas perumahan sebanyak 14 unit yang akan dibangun di area tersebut.

"Proyek pembangunan belum memiliki izin dari instansi terkait, terlebih aduan warga yang resah dan khawatir sungai menyempit dan dapat menyebabkan banjir dan erosi pada saluran jika musim hujan," ungkapnya.

Kusnandir menerangkan pembangunan talud melanggar Perda nomor 5 tahun 2009 tentang bangunan Gedung dan Perda 13 tahun 2006 tentang pengendalian lingkungan hidup.

"Setelah disegel, kami mengimbau agar yang bersangkutan mengurus perizinan dan melakukan musyawarah dengan warga lingkungan. Selama belum ada izin dari instansi terkait dilarang melanjutkan bangunannya," katanya.

Lurah Jomblang FX Sugito menyatakan tidak menerima izin dari pengembang. Hanya saja, pihaknya mendapatkan laporan dari warga.

"Warga melapor dan mengeluh ke saya, pembangunan mengganggu aliran sungai terlebih saat musim hujan. Dua minggu yang lalu saat awal pembangunan talud, kami juga pernah memberi masukan ke kontraktornya supaya membereskan izin terlebih dahulu dan melakukan koordinasi dengan Dinas PSDA. Namun sampai sekarang tidak digubris kontraktornya," ungkapnya.

Sebagai Lurah, FX Sugito mengaku tidak mengetahui siapa pengembang maupun perusahaan yang berupaya untuk mendirikan talud tersebut.

"Kami belum tahu itu dari PT apa pengembangnya siapa belum tahu. Katanya miliknya Pak Joko, Pak Joko itu siapa saya juga belum tahu. Yang pasti pembangunan talud ini meresahkan warga sekitar," pungkasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satpol PP Dukung Gibran, TKN: Pertanda Dicintai Rakyat

Satpol PP Dukung Gibran, TKN: Pertanda Dicintai Rakyat

Terlepas dari melanggar aturan, tanda dukungan itu menjadi bukti Prabowo-Gibran dicintai masyarakat.

Baca Selengkapnya
Bangunan hingga Mobil Terdampak Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Bangunan hingga Mobil Terdampak Ledakan di Kantor Subdensi Pom Detasemen I Polda Jatim

Ledakan diduga berasal dari sisa-sisa temuan bahan peledak yang akan dimusnahkan atau didisposal.

Baca Selengkapnya
Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan

Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan

Puluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Diduga Terdampak Pembangunan Tol Japek 2, Belasan Rumah Warga Bekasi Amblas

Diduga Terdampak Pembangunan Tol Japek 2, Belasan Rumah Warga Bekasi Amblas

Menurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.

Baca Selengkapnya
WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

WNA Ngadu Kecopetan saat Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI, Reaksi Satpol PP Bikin Kesal

Menurutnya, Satpol PP hanya diberi tugas mengamankan jalannya acara

Baca Selengkapnya
Belasan Satpol PP Garut Dukung Gibran Langgar Aturan Pemilu Tak Bisa Disanksi, Begini Penjelasan Bawaslu

Belasan Satpol PP Garut Dukung Gibran Langgar Aturan Pemilu Tak Bisa Disanksi, Begini Penjelasan Bawaslu

Keputusan itu diambil setelah dilakukan rapat pleno yang dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Garut.

Baca Selengkapnya
Satgas Pangan Polri Belum Temukan Penimbunan Beras

Satgas Pangan Polri Belum Temukan Penimbunan Beras

Kepastian itu didapat setelah dilakukan pengecekan terhadap gudang-gudang beras di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya
Ke Mana Alat Peraga Kampanye yang Dicopot di Tangerang Disimpan?

Ke Mana Alat Peraga Kampanye yang Dicopot di Tangerang Disimpan?

Dalam penurunan terhadap APK tersebut, Bawaslu dibantu TNI Polri serta Satpol PP.

Baca Selengkapnya
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya