Semburan lumpur di Bojonegoro mengandung gas beracun
Merdeka.com - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menyatakan semburan air bercampur lumpur di Desa Jari, Kecamatan Gondang mengandung gas beracun H2S (Hidrogen Sulfida) sebesar 1 ppm.
"Gas H2S yang keluar di lokasi semburan lumpur itu, membahayakan manusia. Karena di atas ambang batas yang ditentukan," kata Kepala Bidang BLH Pemkab Bojonegoro Hari Susanto, di Bojonegoro, Jumat (8/4).
Susanto menjelaskan sesuai ketentuan gas H2S (Hidrogen Sulfida) yang diperolehkan atau tidak membahayakan manusia sebesar 0,003 ppm.
"Meski demikian, gas H2S itu, menjadi tidak berbahaya bagi manusia, karena lokasinya jauh dari pemukiman warga," terang Susanto.
Dengan demikian, pengaruh gas H2S yang keluar itu sudah hilang terbawa angin ketika sampai di lingkungan pemukiman warga.
Lebih lanjut Susanto memaparkan, semburan air bercampur lumpur itu diketahui warga di desa setempat, Kamis (7/4) sekitar pukul 01.00 WIB. Sebelum semburan itu warga mendengar ada suara ledakan seperti gempa.
Sejumlah warga mencari arah lokasi sumber ledakan. Dan diketahui ada semburan air bercampur lumpur muncul dari dalam tanah milik warga, dengan diameter 30 centimeter, dengan semburan sekitar 2 meter.
"Semburan air bercampur lumpur di lokasi desa setempat pagi tadi sudah mengecil. Tapi, di lokasi lainnya ke arah barat daya dari lokasi semburan pertama, juga muncul semburan serupa, bahkan lebih besar," bebernya.
Tim BLH sudah turun ke lokasi untuk mengambil contoh semburan air bercampur lumpur untuk dilakukan uji laboratorium di Mojokerto.
"Saya mencium bau minyak, ketika mendekat ke arah lokasi," ucap Susanto dikutip dari Antara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo mengimbau warga tidak mendekat ke arah lokasi semburan, karena ada gas beracun H2S yang bisa membahayakan manusia.
"Bagaimanapun juga warga sebaiknya tidak mendekat ke arah lokasi semburan, sebab mengeluarkan gas beracun," pintanya.
Menurutnya, di desa setempat acapkali muncul semburan air bercampur lumpur, yang kemudian menghilang sendiri.
"Tahun lalu juga ada semburan air bercampur lumpur di tiga lokasi, kemudian hilang sendiri," tutup Andik.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gas Bocor di Pabrik Es Batu Tangerang Diduga Mengandung Amoniak, Ini Bahayanya Bila Terhirup Manusia
Petugas di lapangan masih fokus terhadap penanganan para korban serta warga terdampak.
Baca SelengkapnyaTiga Orang Luka Bakar usai Tabung Gas Bocor Meledak di Jakpus
Gas yang bocor meledak saat percikan api muncul ketika lampu di rumah tersebut dinyalakan.
Baca SelengkapnyaPakar: Gas Beracun Gunung Marapi Bisa Picu Toksisitas Pada Tubuh, Ini Bahayanya
Gas-gas beracun tersebut berupa karbon dioksida, karbon monoksida, dan hidrogen sulfida yang berbahaya bila terhirup
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jika Penggunaan Gas Bumi Gangguan saat Libur Lebaran, Segera Lakukan Hal Ini
PGN memperketat pengamanan dan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah insiden keamanan yang dapat mengganggu ataupun merugikan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKorban Gas Amonia Bocor di Tangerang Jadi 55 Orang, Izin Usaha Pabrik Es Terancam Dibekukan
Korban kebocoran gas amonia pada pabrik es batu di Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, pada Selasa (6/2) dini hari bertambah menjadi 55 orang.
Baca SelengkapnyaKenapa Rumah Sering Bocor Saat Hujan Pertama?
Saluran air yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan air hujan menumpuk di atap.
Baca SelengkapnyaDua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Dua Warga Jonggol Tewas saat Bersihkan Sumur dari Bangkai Kucing, Diduga Keracunan Gas
Baca SelengkapnyaSungai Ciliwung di Kedunghalang Bogor Tercemar, Muncul Busa Diduga Bahan Baku Sabun
Munculnya busa di Aliran Sungai Ciliwung, Kelurahan Kedung Halang, kali pertama dilihat oleh warga pada hari Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaHeboh Pertalite Tercampur Air, Begini Penjelasan Pertamina
Bensin berasal dari satu SPBU di Kota Bekasi diduga tercampur air dan mengakibatkan kendaraan menjadi mogok.
Baca Selengkapnya