Semburan lumpur bercampur gas di Gresik semakin meluas
Merdeka.com - Semburan lumpur bercampur gas di Desa Metatu, Kec Benjeng, Gresik, Jawa Timur, memasuki hari ketiga makin meluas. Meski masih menggenangi area persawahan warga, semburan yang diketahui sejak Selasa (13/11) lalu, baunya kian menyengat.
Menurut beberapa warga sekitar, karena kondisi semburan lumpur yang mirip dengan lumpur Lapindo di Sidoarjo itu, menjadi tontonan warga, baik dari Desa Metatu sendiri, maupun dari luar desa.
"Baunya juga mulai menyengat hidung. Beberapa polisi yang mengamankan lokasi titik sumber semburan saja, terpaksa harus mengenakan masker," kata Khamim, warga sekitar, Kamis (15/11) pagi.
Munculnya semburan lumpur bercampur gas ini, mejadi daya tarik tersendiri, terlebih lagi hari ini merupakan hari libur nasional. Sehingga warga dari luar Gresik seperti dari Lamongan maupun dari Surabaya ikut melihat lokasi semburan tersebut.
"Kebetulan hari ini hari libur, jadi banyak warga yang ingin melihat semburan lumpur itu. Ada beberapa orang dari luar Gresik, seperti dari daerah dekat, Lamongan juga ada. Katanya mereka penasaran ingin melihat langsung semburan lumpur di sini," katanya lagi.
Masyarakat yang mulai bejibun ingin menyaksikan semburan lumpur tersebut, membuat pihak kepolisian terpaksa melokalisir lokasi hingga 50 meter dengan pagar bambu dan garis polisi.
"Kami sengaja menempatkan beberapa petugas di beberapa jalan setapak yang menuju titik semburan. Tujuannya agar masyarakat yang ingin melihat semburan lumpur itu, tidak terlalu mendekat. Sebab, semburan gas tersebut mengandung gas metana," kata Kapolsek Benjeng, AKP Imam Syafi'I.
Diceritakan warga sekitar, pada Selasa (13/11) malam, mereka dikejutkan semburan lumpur bercampur gas di tengah sawah yang mengering di desanya. Semburan di bawah pohon Ngembo itu diketahui pertama kali sekitar pukul 17.45 WIB.
"Semburannya cukup tinggi, melebihi pohon Ngembo, kira-kira sekitar 10 meteran," kata Mudakir yang rumahnya berada dekat dengan pusat semburan.
Hingga saat ini, luberan semburan lumpur itu terus mengalir ke area persawahan hingga radius 100 meter dari pusat semburan. Bau gas cukup menyengat.
Menurut warga sekitar, di lokasi itu memang ada bekas sumur minyak tua peninggalan Belanda, sejak tahun 1970 silam. "Sampai sekarang sudah terjadi tiga kali semburan. Tapi kali ini, semburannya yang paling besar," cerita salah satu warga yang lain.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaSungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya
Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Baca SelengkapnyaLumpur Menyembur di Bledug Cangkring Grobogan, Terkait Gempa Tuban?
Petugas turun ke lokasi untuk meninjau semburan lumpur tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaHarga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaSeharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran
Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaSaluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga
Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca Selengkapnya623 Warga Terjebak Banjir Semarang Sudah Diungsikan
Banjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur dan Semarang Utara.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek'
Begini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca Selengkapnya