Selebaran lomba busana mirip istri teroris kerja kontra intelijen
Merdeka.com - Anggota DPD Fahira Idris menuding, pengedaran selebaran lomba berbusana mirip istri teroris merupakan upaya menggagalkan peluncuran buku 'Akulah Istri Teroris'. Menurutnya, ada tindakan kontra intelijen yang melawan buku karangan Abidah El Khalieqy tersebut.
"Besar kemungkinan flyers provokatif itu bertujuan untuk menggagalkan acara di @gramediadepok yang sebenarnya sudah terjadwal tanggal 31 Mei 2015," tulis Fahira melalui akun Twitter-nya, Jumat (29/5).
Kerja kontra intelijen tersebut, lanjut Fahira, serupa dengan cara-cara pembatalan acara yang biasanya digagas mahasiswa. Sebagai contoh, selebaran itu tidak hanya beredar luas di dunia maya, namun juga disebar di wilayah Depok.
"Bukan hanya via socmed, flyers provokatif lomba juga disebar dalam bentuk poster dan brosur disebar sekitar #depok," lanjut aktivis anti miras tersebut.
Sementara itu, dalam Facebook pribadinya, Selasa (25/5), Abidah El Khalieqy mengunggah desain acara diskusi buku 'Akulah Istri Teroris'. Diskusi tersebut rencananya akan diselenggarakan di Gramedia Depok, Minggu (31/5).
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaKorban akhirnya mendatangi penyidik untuk memastikan kasusnya berjalan sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang siswi SMP di Lampung inisial NA, disekap dan diperkosa secara bergilir oleh 10 pria selama tiga hari.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap seorang laki-laki inisial AB (30) diduga menjadi dalang kerusuhan pemakaman Lukas Enembe.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaSejumlah petugas berkaos putih dengan memakai topi senada pun terlihat mengawal dropping kantong-kantong kain tersebut.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Selengkapnya