Selama tiga hari Johanda merakit bom di rumah dekat Gereja Oikumene
Merdeka.com - Johanda, pelaku pengeboman Gereja Oikumene di Sengkotek, Harapan Baru, Samarinda, Kalimantan, sudah mempersiapkan aksinya beberapa hari sebelumnya. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menuturkan, pelaku merakit bom di rumahnya yang berada di kawasan Harapan Baru, tak jauh dari Gereja Oikumene.
"Pelaku merakit di rumahnya di belakang masjid tanpa nama selama tiga hari. Baru hari minggu yang bersangkutan datang ke TKP dan lemparkan bom tersebut," ujar dia.
Dari informasi awal, bahan peledak terdiri dari pupuk, belerang, arang, cuka dan alkohol 70 persen. Bahan-bahan itu mudah didapat di pasar. Dalam pemeriksaan, Johanda mengaku pernah belajar merakit bom saat masih berada di Aceh pada 2009 sampai 2011. Dalam penggeledahan di sebuah rumah di Lowajana Indah Blok VV No 13 diamankan sejumlah alat bukti yang diduga berkaitan dengan aksi tersebut.
"Diamankan untuk dilakukan pemeriksaan laptop, HP, dokumen yang ada di tempat tersebut," ucapnya.
"Sedang dipelajari termasuk HP dan laptop, telusuri dokumen di dalamnya. Dan beberapa barang pribadi termasuk yang diamankan," ucapnya.
Boy mengatakan ledakan bom di Gereja Oikumene diperkirakan terjadi pukul 10.15 WITA. Saat itu, Johanda datang dengan menggunakan sepeda motor dan melempar bom rakitan ke halaman gereja.
"Kegiatan ibadah sedang berjalan memasuki tahap akhir, kemudian datanglah laki-laki ini melempar bom rakitan dan melukai empat orang anak," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dilansir dari Liputan6, ocah 6 tahun, AJ disunat jin yang memicu perhatian warga Mereka berbondong-bondong ke rumah AJ, . Simak kronologi selengkapnya!
Baca SelengkapnyaJerawat bukan hanya masalah kulit, tetapi juga masalah percaya diri. Ternyata, ada banyak cara alami untuk mengatasi bekas jerawat dengan bahan alami.
Baca SelengkapnyaSelanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Atas jasa serta perjuangannya, namanya kini diabadikan menjadi nama sebuah ruas jalan yang ada di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaEmas ini ditemukan di bawah bak mandi yang sedang dibongkar.
Baca SelengkapnyaRasa gurih dan manis dalam setiap kunyahan bawang goreng, tak jarang juga olahan bawang yang satu ini sering dijadikan camilan.
Baca SelengkapnyaMinimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaUsai purna tugasnya di tubuh militer tanah air, Mbah Wo memilih tak berdiam diri.
Baca Selengkapnya