Selama disandera, 10 WNI diberi makan dan tidur beralas tanah
Merdeka.com - Wendi Khardian, korban penyekapan Kelompok Abu Sayyaf di Filipina beberapa waktu lalu, menceritakan bahwa dirinya selama disekap bersama sembilan Anak Buah Kapal (ABK) asal Indonesia lainnya, tetap diberi makan.
"Selama disekap itu setiap harinya saya beserta teman yang lain tetap diberi makan nasi. Sistemnya, kami makan jika diberikan, kadang tiga kali sehari, kadang kurang dari itu," tutur Wendi di Padang, Selasa (3/5).
Untuk porsi makanan, masih kata Wendi, juga diberikan secukupnya. Namun dirinya tidak bisa menikmati makanan tersebut lantaran dalam keadaan cemas serta was-was.
Selama disandera, Wendi bersama sembilan rekannya sehari-harinya hanya duduk di tempat mereka dikumpulkan bersama-sama.
"Kami 10 orang itu dikumpulkan pada satu tempat, dan tidak boleh menjauh dari tempat itu. Kami tidak berani berbuat macam-macam, karena selalu diawasi oleh beberapa orang yang menggenggam senjata laras panjang," beber Wendi.
Wendi menambahkan tempat yang ditempatinya itu tidak menetap, dari satu tempat ke tempat lain. Karena penyekap selalu berpindah-pindah lokasi sesuai penilaian situasi.
"Jika mereka menilai suatu titik hutan itu tidak aman, maka pindah ke titik lainnya. Setiap titik itu kami tidur, dan duduk hanya beralas tanah saja," ungkapnya.
Selain itu pada malam hari, hanya bergelap-gelapan tanpa sedikitpun penerangan.
Wendi juga menceritakan kelompok Abu Sayyaf memberikan kebebasan untuk menunaikan ibadah salat.
"Tidak ada larangan ketika kami menunaikan salat, dibiarkan saja. Kami juga tidak pernah menerima tindakan kekerasan," ujar Wendi.
Kepulangan Wendi membuat rumahnya ramai dikunjungi oleh warga serta kerabat sejak dirinya sampai di Padang, Sumatera Barat, sekitar pukul 09.20 WIB.
"Sejak sampai di rumah, hingga pukul 13.20 WIB kerabat serta warga masih terus bergantian datang untuk menjenguk serta mengetahui kondisi Wendi saat ini," kata ayah Wendi, Aidil.
Aidil mengaku, pihak keluarga sangat bersyukur atas kedatangan anak pertamanya itu di rumah yang beralamat di RT 01, RW 01, Jalan Doktor Mohammad Hatta, Pasar Ambacang, daerah setempat.
"Kami sangat bersyukur akhirnya bisa melihat anak kami lagi, dalam keadaan selamat," ucapnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Minta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaBareskrim Ungkap Jaringan Perdagangan Orang WNI di Malaysia: Kisah Mengerikan Terungkap!
Setelah korban bekerja sebulan, ia menerima upah yang tak sesuai dengan kesepakatan awal.
Baca SelengkapnyaBacaan Doa Witir dan Artinya, Perlu Diamalkan
Membaca doa witir memiliki keutamaan dan kepentingan yang besar dalam agama Islam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaPensiunan TNI AU Berpangkat Kapten Panik Tersesat saat Umrah, Ditolong Seorang Wanita 'Ibu ini Malaikat Apa'
Pensiunan TNI AU berpangkat Kapten panik tersesat ketika Umrah, beruntung ada sosok wanita yang menolongnya.
Baca SelengkapnyaKisah Empat WNI di Malaysia Lolos dari Hukuman Mati dan Seumur Hidup
Pengacara mengatakan kepada majelis hakim pemohon telah menyatakan insaf dan bertobat, dan hanya sekali mengajukan banding ke Mahkamah Tinggi.
Baca SelengkapnyaKisah Bu Dar Mortir, Jadi Pahlawan Nasional Berkat Sediakan Makanan untuk Prajurit
Ia tidak mengangkat senjata, tapi perannya sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia
Baca SelengkapnyaHidup di Wilayah Bersalju Nggak Selamanya Seru, Ternyata Ini Kekurangannya
Inilah deretan realita kurang menyenangkan yang harus dihadapi ketika hidup di negara bermusim dingin.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca Selengkapnya