Selain minta maaf, produsen harus tarik semua sandal berlafaz Allah
Merdeka.com - Secara khusus, pemilik PT Pradipta Perkasa Makmur, Long Hwa mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada seluruh umat Islam di Indoensia, Selasa (13/10). Permintaan maaf Hwa atas kelalaiannya memproduksi sandal Glacio G-2079 berlafadz Allah itu, dimediasi oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
Tak hanya maaf secara lisan, Hwa mewakili almarhum orangtua selaku pemilik PT Pradipta Perkasa Makmur itu, juga menyampaikan maaf secara tertulis. Surat permohonan maaf itu bernomor: 01/PPM/X/15 tertanggal 12 Oktober 2015, terkait produksi sandal yang didesainnya cenderung menimbulkan keresahan di kalangan umat Islam di Indonesia.
Dan untuk menguatkan itikat baik itu, Ketua PWNU Jawa Timur, KH Mutawakil Alallah memanggil Lon Hwa datang ke Surabaya untuk ikut membakar sandal-sandal kontroversial yang sudah ditarik dari peredarannya itu.
"Seperti pengakuannya, ini atas ketidaktahuan atas norma dan standar etika yang diyakini dan dipraktekkan oleh umat Islam, serta bukan karena unsur kesengajaan," terang Kiai Mutawakil.
Untuk itu, lanjut Mutawakil, sebagai umat Islam yang baik, kita juga wajib menerima maaf atas ketidaktahuan yang dilakukan perusahaan pembuat sandal tersebut.
"Sebagai umat muslim yang baik dan taat pada ajaran Islam, serta menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan, kita wajib menerima ketulusan permintaan maaf yang bersangkutan."
"Namun demikian, PWNU Jatim tetap mendorong pemilik perusahaan agar menindaklanjuti permohonan maaf itu dengan tindakan kongkret yang menunjukkan keseriusan atas permintaan maaf itu. Sebenarnya perusahaan ini milik orangtuanya, karena sudah meninggal gara-gara kasus ini, Long Hwa mewakili orang tuanya hari ini datang ke PWNU Jatim," sambung Mutawakil.
Selanjutnya, PWNU Jawa Timur meminta PT Pradipta Perkasa Makmur untuk menarik segera seluruh produk sandal yang telah beredar di pasaran untuk kemudian dimusnahkan. "Hari ini, sebagai awal kita telah membakar sekitar 10 ribu sandal yang sudah ditarik dari peredaran," terangnya.
Sementara itu Long Hwa juga menyatakan permintaan maaf secara lisan di hadapan warga, polisi dan pengurus PWNU Jawa Timur, mewakili umat Islam.
"Saya meminta maaf karena telah tidak sengaja mencetak sandal ini. Saya meminta maaf sebesar-besarnya sekali lagi. Produk ini saya tari lagi, dan semuanya akan saya musnahkan," ucapnya.
Untuk diketahui, sejak Tahun 2014, PT Pradipta Perkasa Makmur telah mencetak 12 ribu pasang sandal bermotif lafaz Allah. Di bulan Desember tahun yang sama, 6 ribu sandal kembali dicetak. Maret 2015, 7.420 sandal kembali diedarkan ke pasaran.
Selanjutnya di bulan April dan Juli, 24 ribu sandal kembali diproduksi. Sandal-sandal ini, dicetak menggunakan matras yang dibeli PT Pradipta Perkasa Makmur dari China.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beni memberanikan diri memproduksi kembali brand pribadi mereka, yaitu Boloni yang sebelumnya sudah ada.
Baca SelengkapnyaCara memilih sepatu untuk anak laki-laki dengan kualitas bagus dan bahan nyaman.
Baca SelengkapnyaDekatnya hari raya Lebaran semakin mendekati, menjadikan beragam perlengkapan gaya seperti koleksi sandal terbaru sangat diminati untuk memperindah penampilan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Model sandal lebaran 2024 untuk membuat penampilanmu makin stylish.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mempersiapkan diri menjelang bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaCara memilih sepatu lokal dengan kualitas yang baik dan harga murah.
Baca SelengkapnyaTeten khawatir banyak UMKM yang tidak dapat mempunyai sertifikat halal dalam waktu yang ditetapkan itu.
Baca SelengkapnyaLebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaKaesang memakai jas hujan, celana digulung dan bersandal jepit saat berkampanye di Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya