Selain jual bayi, bidan TM juga diduga layani aborsi

Merdeka.com - Bidan TM (50), PNS Kabupaten Bandung, yang berdinas di sebuah Puskesmas Cipadung, juga diduga telah melakukan praktik aborsi. TM ditangkap Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Jabar, lantaran terbukti melakukan praktik menjual 7 bayi sejak 2011.

Informasi yang dihimpun merdeka.com, praktik aborsi itu diketahui pada 2010 lalu. Namun kepolisian masih harus mengumpulkan barang bukti, lantaran saat itu janinnya dibawa pulang kembali.

"Kita masih dalami apakah yang bersangkutan memang melakukan praktik jasa aborsi atau tidak," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Martinus Sitompul , di Mapolda Jabar, Bandung, Kamis (19/9).

Pihaknya pun masih mendalami apakah pasien mengetahui bahwa bayinya tersebut akan dijual atau tidak. "Ini kan bayi kebanyakan berasal dari hubungan yang tidak dikehendaki, jadi memang harus didalami kembali," ungkapnya.

Ia pun masih menyelidiki pembeli, apakah dibeli oleh jaringan atau tidak. Tapi TM yang sudah memiliki 5 anak itu melakukan praktik jual bayi seorang diri. Dalam kurun waktu 2 tahun, sudah 7 bayi yang dijual.

Untuk diketahui, penangkapan Bidan TM dilakukan pada Jumat (13/9) lalu. Polisi berpura-pura menjadi pembeli dan menghubungi sang bidan. Saat itu bidan menawari bayi yang baru berusia 8 jam itu dengan harga Rp 8 juta