Sekretaris UI Ibaratkan Lawan Covid-19 Seperti Perang, Butuh Komando yang Jelas
Merdeka.com - Semua elemen masyarakat tengah berjuang melawan pandemi Covid-19. Melalui kerja sama semua pihak, wabah yang berasal dari Wuhan, China ini diharapkan segera berakhir.
Tetapi, Sekretaris Universitas Indonesia, Agustin Kusumayanti mengatakan berjuang melawan Covid-19 ibarat berada di medan perang. Berperang tidak cukup dengan kerja sama, sebab juga dibutuhkan komando yang jelas dari panglima perang.
"Komando harus jelas. Dengan demikian, apabila komando jelas, keputusan jelas, perintah jelas, konsisten, maka semua unsur, semua kekuatan itu akan menjadi sinergis dan harmoni," katanya dalam konferensi pers Pentahelix Lawan Pandemi yang disiarkan melalui Youtube BNPB, Jumat (29/5).
Agustin berharap, ke depan Presiden Joko Widodo memperkuat kepemimpinan, terutama dalam menentukan keputusan melawan Covid-19. Tanpa kepemimpinan yang kuat, Indonesia tak bisa memerangi virus yang menyerang sistem pernapasan itu.
"Sehingga harmonisasi dan sinergis akan lebih ditingkatkan sehingga efektif melawan Covid-19," ujarnya.
Harapan yang sama disampaikan Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Pemberdayaan Perempuan, Nita Yudi. Dia menginginkan di tengah pandemi Covid-19, Kepala Negara memberikan arahan yang jelas.
"Tentu saya setuju dengan Ibu Agustin bahwa komando juga harus jelas," katanya.
Sebagai informasi, jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia per 28 Mei 2020 pukul 12.00 WIB sebanyak 24.538. Kasus sembuh sebanyak 6.240. Sementara kasus meninggal akibat Covid-19 sebanyak 1.496.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca SelengkapnyaPernyataan sivitas akademika dan alumni UIN dilakukan setelah menimbang dan memperhatikan perkembangan penyelenggaraan pemilu/pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMasa jabatan presiden menentukan seberapa lama seorang pemimpin dapat memegang kekuasaan dan mengimplementasikan kebijakannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah rektor paparkan berbagai keberhasilan yang telah diraih pemerintahan Jokowi selama 9 tahun.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan memastikan bakal merevisi Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker).
Baca SelengkapnyaKritis dari sivitas akademika dari berbagai kampus ke pemerintahan Presiden Jokowi disebut bakal menyumbang perolehan suara ke AMIN
Baca SelengkapnyaPolisi telah memeriksa delapan orang saksiuntuk mengusut laporan dugaan pelecehan seksual.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnya"Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk jadi orkestrator penelitian, bersama Bappenas untuk merancang kebutuhan riset kita," kata Jokowi
Baca Selengkapnya