Sejawat dianiaya, jurnalis Medan kutuk anggota TNI AU
Merdeka.com - Seratusan wartawan dari berbagai media dan sejumlah organisasi berunjuk rasa di Bundaran Sudirman dan Markas Operasi Lanud Soewondo, Medan, Selasa (16/8). Para jurnalis ini mengecam dan mengutuk aksi kekerasan anggota TNI AU, terhadap dua jurnalis tengah meliput sengketa lahan dengan warga Kelurahan Sari Rejo, Polonia, Senin (15/8) sore kemarin.
"Aksi unjuk rasa ini digelar sebagai bentuk solidaritas kepada dua rekan kita yang menjadi korban kekerasan aparat TNI AU," kata Jonris Purba, koordinator aksi.
Dalam aksi ini, awak media cetak, Internet, dan televisi berdemonstrasi dengan melakukan orasi di Bundaran Jalan Sudirman. Perwakilan dari organisasi jurnalis di Sumatera Utara seperti PWI Sumut, IJTI Sumut, AJI Medan, Aliansi Media Cyber Indonesia Medan, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Medan, menyampaikan kecamannya atas tindakan represif personel TNI AU.
Selain membawa poster berisi kecaman terhadap tindakan kekerasan itu, awak media juga membawa karangan bunga menjadi simbol duka cita atas matinya nurani aparat TNI AU. Karangan bunga kemudian dibawa berjalan kaki ke Markas Operasi Lanud Soewondo, Jalan Imam Bonjol, Medan.
Di Markas Operasi Lanud Soewondo, orasi kembali dilakukan. Massa meminta Presiden Joko Widodo mengevaluasi petinggi TNI AU atas kejadian ini.
"Kejadian ini pertanda pers kita belum merdeka meskipun bangsa ini telah merdeka 71 tahun," ucap Issha Haruma, seorang peserta aksi di sela-sela unjuk rasa.
Seperti diberitakan, aparat TNI AU memukuli, menyeret serta menginjak 2 wartawan, Andri Syafrin Purba dari MNC TV, dan Array A Argus dari Harian Tribun Medan, saat mereka meliput aksi represif mereka saat demonstrasi di Kelurahan Sari Rejo Polonia, Senin (15/8) sore. Selain keduanya, 8 warga juga terluka. Lima di antaranya mengalami luka tembak.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa tidak mengangkat senjata, tapi perannya sangat besar bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Visi dan misi partainya untuk membawa Indonesia menjadi negara kuat
Baca SelengkapnyaPeristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSemua masyarakat pribumi larut dalam kegembiraan dalam merayakan kemenangan.
Baca SelengkapnyaTim Indonesia Maju adalah Paskibraka pada Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan RI di Istana Merdeka
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, seorang pemimpin yang berpikir sangat legalistik bakal mementingkan kemauan diri sendiri.
Baca Selengkapnya