Sejarah pecahnya Kesultanan Mataram jadi Yogyakarta dan Surakarta
Merdeka.com - Kesultanan Ngayogyakarta sedang dilanda konflik internal antara Sri Sultan Hamengku Bawono X dengan para adik laki-lakinya. Persoalan ini dilandasi karena kerabat keraton tidak puas dengan dua Sabda Raja yang dikeluarkan Sultan.
"Ini mimpi buruk bagi kita, GKR Mangkubumi tidak pernah kita kenal dan kita harapkan," kata salah satu adik Sultan, GBPH Yudoningrat kepada wartawan di Yogyakarta, Kamis (7/5).
Para saudara laki-laki Sultan ini meminta agar Sabda Raja ditarik kembali, karena dinilai bertentangan dengan Paugeran Keraton dan Khalifatullah. Menurutnya menarik kembali Sabda Raja merupakan hal yang biasa.
"Tidak perlu malu, ibarat orang sudah meludah, dijilat lagi saja," tegasnya.
Menyikapi penolakan dari adik-adiknya tersebut, Sultan tidak terlalu mengambil pusing. Menurutnya wajar terjadi pro kontra. Hal tersebut disadari Sultan sejak awal dia akan mengeluarkan Sabda Raja.
"Sejak awal saya sudah tahu akan terjadi pro dan kontra," kata Sultan terpisah.
Menilik sejarah berdirinya Kesultanan Ngayogyakarta, bahwa cikal bakal berdirinya kerajaan ini diawali dari perpecahan Kesultanan Mataram Islam atau Mataram Baru. Hingga akhirnya pecah menjadi dua kekuasaan, Ngayogyakarta dengan Surakarta.
Peristiwa ini terjadi saat Kesultanan dipimpin oleh Amangkurat I yang bergelar Sri Susuhunan Amangkurat Agung. Pada zamannya, Keraton Mataram dipindah dari Karta yang berada di barat daya Kota Gede, ke Plered (kini Pleret, Bantul) di tahun 1647.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta Mencekam & Penuh Teror, Begini Sejarahnya Ibu Kota Pindah ke Yogyakarta
Ada peristiwa kelam di balik sejarah pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Yogyakarta. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaMenguak Sejarah Stasiun Mertoyudan Magelang, Dulunya Stasiun yang Ramai Namun Kini Terbengkalai
Stasiun itu merupakan salah satu stasiun penting di jalur kereta api Jogja-Magelang.
Baca SelengkapnyaBegini Sejarah Lengkap Pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta, Digagas Era Soekarno dan Soeharto
Rencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sosok Yusof Ishak, Presiden Pertama Singapura yang Menjabat hingga Akhir Hayatnya, Ternyata Keturunan Minangkabau
Dalam sejarah berdirinya negara Singapura, sosok presiden pertama yang menjabat adalah keturunan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya
Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaTujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaSejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaSejarah Ketupat di Momen Lebaran, Menyimpan Makna Mendalam
Sejarah ketupat di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh budaya dan agama yang datang bersama para pedagang dan penyebar agama.
Baca SelengkapnyaNasDem Ingin Historis Jakarta Dipertimbangkan Dalam Pembahasan RUU DKJ
NasDem menilai Jakarta tidak bisa lepas dari sejarah sebagai kota perjuangan, kota proklamasi, kota politik.
Baca Selengkapnya