Sehari tempe hilang di pasaran, warga Jaksel kangen
Merdeka.com - Harga kedelai yang melonjak tinggi membuat pedagang tempe dan tahu di wilayah pasar Jakarta Selatan terpaksa tidak mengelar dagangannya. Hari ini pun, tahu tempe lenyap dari pasaran.
Mereka sudah mulai tak jualan sejak dua hari lalu. Alhasil warga pun kesulitan mencari tahu dan tempe.
Saat merdeka.com menyambangi lapak dagang Pasar Minggu Jakarta Selatan, tak terlihat seorang pun pedagang tahu dan tempe. Pasar sentral itu hanya ramai pedagang sayur.
Komariah, salah seorang pedagang ikan asin di pasar itu membenarkan hilangnya pedagang tempe dan tahu. Dia mengatakan, pemandangan itu sudah terjadi sejak kemarin, jika pun ada hanya satu atau dua pedagang saja yang menggelar dagangannya.
"Emang nggak ada tukang tempe hari ini, katanya nggak boleh jualan soalnya kebanyakan tukang tempe tidak tempe karena kacang kedelainya mahal. Sedangkan kemarin 1-3 orang yang jualan di pasar ini," terang Komariah saat ditemui di Pasar Minggu, Rabu (25/7).
Hal senada juga dikatakan Tukijan, pedagang sayur keliling yang kerap berjualan di perumahan Kejaksaan Agung, Pasar Minggu. Dia mengatakan, sejak pagi tadi para pelanggannya menanyakan kedua panganan murah meriah itu. Tapi, karena di pasar tempat dirinya belanja juga tidak ada yang jual, maka itu dia juga tidak menjual.
"Karena di pasar juga tidak ada tahu dan tempe yang dijual. Tadi banyak pelanggan saya yang nanyain, tempe susah dari kemarin sampai hari Jumat," kata Tukijan.
Sementara itu, Rosdiana, salah seorang pengunjung pasar juga membenarkan betapa sulitnya mencari tahu tempe hari ini. Bahkan dia juga bercerita, seorang pedagang tahu dihancurkan lapak dagangannya karena para pedagang sudah kompak untuk tidak menjual tahu dan tempe.
"Susah nyari tempe sama tahu, bahkan nggak ada sama sekali, tadi aja pedagang tahu dihancurkan dagangannya karena sudah dilarang jualan tapi tetap dagang," terang Rosdiana saat ditemui usai pulang dari Pasar Kebayoran Lama.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang dikagetkan dengan temuan sekantong plastik. Plastik tersebut berisi peluru dan granat di pinggir kali.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jamia berharap permasalahan ini tidak terjadi di tempat lain
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaSetiap orang sudah memiliki porsi rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaWanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.
Baca Selengkapnya