Sebulan kosong, bekas kosan Deudeuh dibongkar
Merdeka.com - Ada pemandangan berbeda dari bekas tempat tinggal Deudeuh Alfisahrin alias Tataa Chubby di Boarding House 15C, Jalan Tebet Utara I, Jakarta Selatan, Minggu (31/5). Kosan yang terdiri dari 30 kamar tersebut telah kini telah dibongkar.
Pembongkaran ini menyusul terkuaknya praktik prostitusi di hunian berlantai tiga tersebut. Pantauan merdeka.com, sejumlah pekerja tengah sibuk membongkar beberapa bagian bangunan bercat merah tersebut.
Bagian yang dibongkar tersebut di antaranya jendela yang menghadap ke arah pinggir Jalan Tebet Utara I. Sejumlah puing hasil bongkaran bangunan terlihat berhamburan di pinggir jalan tersebut.
"Awalnya Kamis (28/5) di bolongin ukuran kecil-kecil di tembok pintu masuk. Baru dibongkar habis-habisan di kosan yang huni Deudeh. Sabtu (30/5) kemarin, bongkarnya pukul 10.00 WIB," kata Zainal warung kopi sebelah kosan.
Sayangnya, tak ada pihak pemilik kos yang bisa dimintai keterangan terkait pembongkaran ini. Kosan bekas Deudeuh tampak sepi dan pintu gerbang digembok.
Seperti diketahui, pada Sabtu (11/4) lalu seorang wanita bernama Deudeuh Alfisahrin (26) ditemukan tewas di kamar kosnya, di Jalan Tebet Utara 15-C, Jakarta Selatan, akibat kejadian ini sejumlah penghuni meninggalkan kosan tersebut. Korban yang merupakan wanita panggilan dengan nama Tata itu, ditemukan dengan mulut tersumpal kaos kaki, dan belitan kabel dilehernya dengan tubuh polos tanpa pakaian.
Pembunuhan ini awalnya diduga karena motif perampokan oleh salah seorang pelanggan korban, karena sejumlah barang berharga milik korban ikut lenyap bersama sang pelaku. Seketika saja, warga di sekitar lingkungan tersebut terkejut, karena mereka yang saat itu sedang mengadakan acara Maulid Nabi tak menyangka akan ada kejadian pembunuhan di wilayahnya.
Polisi segera bertindak cepat. Barang bukti berupa kaos kali, kabel, alat kontrasepsi bekas berisi cairan sperma, serta buku catatan korban pun menjadi modal penelusuran dan pengejaran pelaku pembunuhan janda 1 anak tersebut.
Setelah pengejaran hingga ke kota Bogor, polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku yang ternyata M. Prio Santoso, pelanggan terakhir Deudeuh Alfisahrin alias Tata alias Mpi. Prio diringkus satuan Jatanras Polda Metro Jaya di Batu Papak, Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Saat itu, Prio tengan tidur pulas bersama sang istri yang tengah hamil dan anaknya.
Kepada polisi Prio mengaku menghabisi nyawa Deudeuh karena sakit hati, "Katanya saya bau, bikin dia mau pingsan. Saya kesel," kata Rio usai ditangkap di Polda Metro Jaya, Rabu (15/4).
Prio mengaku, sebelum tewas Deudeuh sempat melakukan perlawanan dengan mengigit jari Prio. Namun akhirnya Deudeuh tak berdaya karena Prio sekuat tenaga mencekiknya.
Polisi begitu saja percaya karena pelaku mengambil barang berharga Deudeuh. Kuat dugaan ada niat lain saat Rio bertemu pelaku untuk kedua kalinya tersebut.
"Didalami niat dari awalnya, apalagi barang-barang berharga korban berada di meja," tutur Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.
Sejumlah barang yang diambil pelaku antara lain empat handphone, iPad, uang Rp 2,5 juta, macbook, dan laptop. Untuk mencari barang itu polisi sempat menggeledah tempat kerja Rio sebagai guru privat di wilayah Kedoya, Jakarta Barat.
Kini Prio meringkuk di sel tahanan Polda Metro Jaya. Polisi menjeratnya dengan Pasal 365 KUHP dan Pasal 338 KUHP.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaMahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
Baca SelengkapnyaPelaku berusia 70 tahun itu sudah tetapkan sebagai tersangka
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaBocah berusia lima tahun di Bekasi ditemukan tewas bersimbah darah dengan luka tusukan.
Baca SelengkapnyaPihak Siskaeee mengklaim belum menerima surat panggilan kedua dari penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya untuk kembali diperiksa pada Jumat (19/1) besok.
Baca SelengkapnyaKetua nonaktif BEM UI Melki Sedek Huang yang dituduh melakukan kekerasan seksual kini diserang dengan isu penyuka sesama jenis.
Baca SelengkapnyaKata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca Selengkapnya