Sebelum tewas, Yahya meraung lihat kebun karetnya terbakar
Merdeka.com - Nasib tragis dialami Yahya (50), petani karet asal Desa Lubuk Lancang, Kecamatan Suak Tapek, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, sungguh memprihatinkan. Tak hanya kebunnya habis dilalap api, dia juga meregang nyawa saat memadamkan si jago merah.
Informasi dihimpun, kebakaran tersebut telah terjadi pada Minggu (4/10) sekitar pukul 14.30 WIB. Namun, baru diketahui beberapa jam kemudian ketika ada warga melintas pulang dari kebun dan memberitahukan kepada warga lain.
Mendengar kabar itu, puluhan warga berduyun-duyun mendatangi lokasi berjarak sekitar 1,5 kilometer menggunakan sepeda motor. Korban ikut juga dalam rombongan itu.
Melihat kebunnya sedang terbakar, korban meraung-raung meratapi satu-satunya mata pencahariannya. Namun, warga yang lain tidak begitu memperhatikannya karena sibuk memadamkan api yang mengamuk di kebun mereka.
Sambil menangis, korban berusaha memadamkan api dengan alat seadanya, yakni ranting-ranting dan dedaunan pohon karet. Tanpa disadari, asap kebakaran mengepul dan mengarah kepadanya.
Diduga saking banyaknya menghirup asap kebakaran, membuat Yahya jatuh pingsan. Tak lama kemudian, api menjalar ke tubuhnya yang tergeletak di semak-semak kering.
"Almarhum sempat meraung dan menangis melihat kebunnya. Dia berusaha padamkan api lalu pingsan karena asap," kata Kades Lubuk lancang, Rusdi Tamrin, Selasa (6/10).
Meski demikian, keluarga menerima ikhlas musibah tersebut. Jenazah korban akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.
"Kemarin siang (Senin), jenazah almarhum dimakamkan. Keluarga pasrah atas kejadian itu," ujar Rusdi.
Dari hasil penyelidikan polisi, Yahya tewas murni karena terbakar. Meski diminta dilakukan otopsi, keluarga korban memilih langsung memakamkan jenazah korban di kampungnya. Polisi saat ini masih menyelidiki motif kebakaran di kebun tersebut.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaAda seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tak dikenali orang tuanya usai lima tahun merantau, momen wanita mudik diam-diam ini justru bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaKenali penyebab sakit kepala yang dialami agar bisa melakukan penanganan yang tepat.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaBanyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTeh hangat merupakan minuman kesayangan banyak orang pada saat berbuka puasa, sayangnya minuman ini tidak sehat dikonsumsi pada saat berpuasa.
Baca Selengkapnya