Sebelum pemakaman, keluarga Peltu Yahya gelar upacara brobosan
Merdeka.com - Jenazah Peltu Yahya Komari hanya sekitar 30 menit disemayamkan di rumah duka di Pondok Wisata Blok F-21 Pakis, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. Sebelum disalatkan di masjid Baitulrachman di lingkungan Lanud Abdulrachman Saleh, keluarga menggelar upacara brobosan.
Upacara brobosan yang merupakan tradisi Jawa itu dipimpin oleh seorang tokoh agama. Anggota keluarga diminta untuk brobos dengan melewati bawah peti yang diangkat petugas.
Tampak istri almarhum korban kecelakaan Pesawat Hercules Sriwahyuningsing diikuti anak dan menantunya menerobos peti jenazah. Tradisi ini sebagai perwujudan mikul duwur mendem jero atau sikap bakti pada almarhum.
Gatot Setiawan selaku kakak ipar almarhum, mewakili keluarga meluruskan tentang kabar rencana pernikahan mayit. Semula sempat tersebar rencana pernikahan putri keduanya, Dwi Natalia di hadapan jenazah almarhum.
"Tidak ada pernikahan mayit, memang rencananya almarhum setelah lebaran akan membalas lamaran, sekaligus merencanakan pernikahan putrinya. Jadi tidak ada rencana pernikahan mayit," kata Gatot Setiawan, Kamis (2/7) dini hari.
Dwi Natalia, kata Gatot, pada Mei lalu menerima lamaran dari Ibnu Hasan, seorang Perwira AU yang juga bertugas di Lanud Abdulrachman Saleh. Setelah lebaran, keluarga berencana membalas lamaran ke Temanggung.
Jenazah Yahya Komari bersama Andik Supriyadi langsung di makamkan di Taman Makam Pahlawan Suropati Malang. Sementara jenazah atas nama Agus Purwanto, Ngateman, Parijo langsung dimakamkan di TMP Marga Baka. Sedangkan tiga yang lain yakni jenazah Kapten Shandhy Permana dimakamkan di Semarang, Peltu Ibnu Kohar di Mojokerto dan Serma Bambang Hermanto ke Magetan.â¬
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serunya Tradisi Bertukar Takjil Jelang Berbuka di Sumsel, Ragam Jenis Makanan Tumpah Ruah
Bukan hanya satu atau dua jenis makanan saja, akan tetapi setiap rumah menyajikan hampir puluhan jenis takjil.
Baca SelengkapnyaSerunya Kerapan Kerbau Tradisi Petani di Lumajang Jelang Masa Tanam
Selain sebagai hiburan, menyaksikan keseruan kerbau beradu kecepatan, kultur ini juga sebagai simbol rasa syukur dan doa para petani,
Baca SelengkapnyaDalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana
Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan
Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.
Baca SelengkapnyaPerahu Bidar, Tradisi Lomba Perahu di Sungai Musi yang Sudah Ada sejak 1898
Tradisi lomba Perahu Bidar ini sudah berlangsung sejak Kesultanan Palembang tepatnya pada tahun 1898. Lomba ini juga dikenal dengan istilah Kenceran.
Baca SelengkapnyaKini Mulai Tertelan Zaman, Ini Kisah Mbah Atmo Sang Pelestari Perajin Mainan Anak Tradisional di Bantul
Nenek berusia 86 tahun ini merupakan satu-satunya perajin mainan tradisional yang masih eksis bertahan hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaMenjelajah Kekayaan Tradisi Baduy di Imah Saba Budaya, Wajib Dikunjungi Sebelum Masuk ke Kampung Adat
Sebelum masuk ke kampung Baduy, ada baiknya mengenal sekilas di Imah Saba Budaya
Baca SelengkapnyaMencicipi Kue Ka Khas Pulau Seribu, Hanya Ada saat Ritual Nelayan Pulang Melaut
Kelezatan kue ka hadir berbarengan dengan dalamnya makna yang dipercaya oleh masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaMengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.
Baca Selengkapnya