Sebelum kasus dihentikan, Ade Armando sempat SMS pelapornya
Merdeka.com - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengaku sempat mengirim pesan singkat kepada Johan Khan, orang yang melaporkan dirinya atas kicauannya di facebook ke pihak kepolisian. Namun, Johan Khan tak menggubris pesannya tersebut.
"Dia nggak mau, saya pernah mengirim message, tapi dia bilang nggak mau berkomunikasi karena perkara sudah diurus ke polisi," kata Ade kepada wartawan di Depok, Senin (20/2).
Dirinya pun sangat bahagia atas penghentian kasusnya oleh kepolisian. Artinya, kata dia, proses hukum berjalan dengan baik.
"Dalam negara hukum memang bisa orang memperkarakan saya, saya merasa polisi sudah bertidak profesional, saya memenuhi kewajiban saya sebagai warga negara. Alhamdulilah dihentikan perkaranya," ucapnya.
Dia pun berharap ke depan jangan sampai UU ITE dipakai oleh berbagai pihak untuk meredam, menghambat kebebasan hak asasi manusia dalam kebebesan berpendapat. Dan diharapkan tidak terjadi efek cyiling.
"Efek tidak mau lagi berbicara dengan terbuka," ungkapnya.
Ade mengatakan, kasus dihentikan setelah kepolisian memeriksa sejumlah saksi. Dari keterangan para saksi tak ditemukan pelanggaran hukum yang dilakukannya.
"Jadi setelah mereka memanggil saksi-saksi mereka menyimpulkan tidak ada kasus pelanggaran pidana dalam kalimat saya ini," kata Ade.
Sebelumnya diberitakan, penyidik Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando. Di mana Ade diduga telah melanggar UU ITE atas kicauannya di Facebook pribadinya.
"Iya," ujar Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Wahyu Hadiningrat, di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/2).
"Itu (keluar SP3) karena kita telah memeriksa beberapa saksi. Saksi bahasa, pidana, dan ITE," jelasnya.
Penyidik, lanjut Wahyu, masih bisa mengerluarkan SP3 meskipun status Ade Armando sudah menjadi tersangka. Untuk SP3 tersebut, Wahyu mengatakan sudah mengeluarkan sekitar sebulan yang lalu.
"Ya kalau tidak salah sebulan yang lalu, lebih kurang ya," pungkasnya.
Kasus ini bermula ketika Ade Armando dilaporkan pleh Johan Khan, terkait cuitnya di Facebook pribadinya yang berbunyi 'Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat-Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, China, Hip-hop, Blues'.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita akun media sosial dan email dari Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aiman Witjaksono.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Alih-alih mendapat untung, pria ini justru bernasib apes. Aksinya berhasil digagalkan usai pemilik toko melakukan hal tak diduga.
Baca SelengkapnyaSosok anggota polisi yang sedang melamun di balik kegagahannya hingga didatangi oleh komandan. Seperti apa reaksinya?
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMenariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaHT juga merasa kecewa ketika datang, tidak diperkenankan untuk bertemu Aiman
Baca SelengkapnyaGeramnya Panglima TNI soal Danramil Aradide Ditembak OPM: Saat Persemayaman pun Masih Diganggu
Baca Selengkapnya