Sebelum dibunuh pencuri, mahasiswi Undip belikan sepatu temannya
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Undip menggelar doa bersama serta salat gaib sebagai bentuk berdukacita atas meninggalnya Ina Winarni, mahasiswi FIB Undip korban pembunuhan di Jalan Estetika Raya Blok G Nomor 26 Perumahan Graha Estetika.
Doa bersama itu juga diikuti perwakilan pejabat kampus dan sahabat korban di Ruang Aula Gedung FIB Undip, Rabu (10/9).
Sahabat korban, Ari Septiani, mengatakan sangat kehilangan karena tiga hari sebelum meninggal, Ina sapaan akrab korban sempat membelikan sepasang sepatu buatnya.
"Jadi, pada Senin kemarin, dia sempat membelikan sepasang sepatu buat saya. Dan sekarang belum sempat saya pakai. Sekarang sepatu pemberian Ina masih ada pada saya," kata Ari.
Selain itu, kata dia, Ina juga sempat berpesan minta diservis laptopnya. Namun, hal tersebut urung dilakukan karena korban meregang nyawa di tangan pencuri yang masuk ke rumahnya. "Ini laptopnya masih ada di tempat saya," urainya.
Sebelum ditemukan tewas, dia mengaku sempat melihat keanehan pada korban. Karena, pesan singkat yang dikirimkan lewat BBM tidak mendapatkan balasan. "Eh, mendadak saya dikabari kalau dia meninggal di rumahnya," terang Ari.
Pembantu Dekan III FIB, Mujid F Amin, mengatakan turut berbelasungkawa atas meninggalnya mahasiswanya. Selama belajar di kampusnya, dia mengenang korban merupakan mahasiswa cerdas di jurusan Sastra Indonesia meski cenderung pendiam.
"Tapi dia anaknya baik. Saya berharap, pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya. Dan saya minta polisi mengungkap kasus ini," ujar Mujid.
"Almarhumah dimakamkan tadi siang. Meninggalnya korban semoga dalam keadaan baik karena meninggal pada saat menuntut ilmu," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Ina Winarni, seorang mahasiswi Semester VII jurusan Sastra Indonesia Undip ditemukan tewas di dalam rumahnya, Jalan Estetika Raya Blok G Nomor 26 Perumahan Graha Estetika, Selasa (9/9) pukul 22.00 WIB malam.
Saat ditemukan, Ina dalam posisi terlentang, dengan tangan diikat di atas kepala dan bajunya tersingkap terbuka serta celananya melorot. Dia pertama kali ditemukan oleh Umar Said, paman korban.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor juga menyatakan kesiapannya untuk memberikan pendampingan bagi mahasiswa menjadi korban.
Baca SelengkapnyaBagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaKorban dilaporkan hilang pada Rabu (27/12) pukul 11.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurutnya mahasiswa memiliki peran penting terutama sebagai penguat moral juga sebagai penjaga nilai.
Baca SelengkapnyaTepuk Dahi, Bupati dari PDIP Tak Percaya Mahasiswa Kompak Pilih Anies: Di Benak Saya Ganjar
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan lima tersangka terkait kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaKisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.
Baca Selengkapnya