Sebelum dibuat patung, Fahri dibanting di lokasi berbeda
Merdeka.com - Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur menggelar rekonstruksi pembunuhan bocah Fahri Khusaini Romadhon (4), warga Jalan Endrosono Gg 7, Surabaya, Jawa Timur, yang terjadi pada 16 Febuari lalu. Rekonstruksi dilakukan mulai tadi, Jumat (22/2).
Setidaknya ada 15 adegan yang harus dijalani Solihin (22), tersangka pembunuh dan kemudian menjadikan Fahri patung. Dalam 15 adegan rekonstruksi yang digelar di Jalan Endrosono Gg 7 itu, polisi menemukan fakta baru dalam kasus pembunuhan tersebut.
Menurut Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Hendri Umar, fakta baru itu adalah lokasi pembunuhan ternyata tidak terjadi di satu tempat, melainkan di tiga titik. "Jadi ada tiga fakta baru yang kami temukan dalam adegan reka ulang ini. Fakta baru itu, ternyata tersangka tidak melakukan pembunuhan di satu tempat," ungkap Hendri Umar usai rekonstruksi.
Hendri menjelaskan, saat Solihin melihat korban sedang bermain di depan rumah, tersangka membanting korban, kemudian dibawa ke lorong rumah sisi kanan, dan kembali dibanting berulang kali.
"Selanjutnya korban dibawa lagi ke lorong sisi kiri dan dibanting lagi untuk memastikan bawa korban telah meninggal," ungkapnya.
Dia menambahkan, adegan rekontruksi yang dilakukan tersangka meliputi sembilan proses pembunuhan yang dilakukan tersangka Solihin pada Sabtu malam (16/2) sekitar pukul 19.00 WIB dan enam adegan saat proses penyemenan jasad korban pada Selasa (19/2) sekitar pukul 07.00 WIB.
"Jadi dalam rekonstruksi pembunuhan balita ini, kami mendapatkan 15 adegan berdasarkan pengakuan tersangka yang sudah kami cocokkan dengan bukti-bukti dan keterangan saksi-saksi yang sudah kami dapatkan," beber Hendri.
Dalam rekonstruksi itu, tersangka yang dikawal ketat aparat kepolisian itu, melakukan 15 adegan dalam keadaan normal dan tidak dalam kondisi yang kejiwaannya terganggu seperti yang diungkap beberapa tetangga korban saat kejadian.
"Untuk saat ini, belum ada kejelasan soal kejiwaan tersangka. Karena kami masih terus melakukan pemeriksaan terhadap kondisi kejiwaan tersangka. Untuk sementara, tersangka melakukan pembunuhan balita ini dalam kondisi normal," tambahnya.
Hendri juga mengungkapkan, tersangka membunuh Fahri tanpa bantuan orang lain.
"Tidak ada pihak lain yang membantu tersangka melakukan pembunuhan," jelas Hendri.
Seperti diberitakan sebelumnya, 19 Febuari lalu, warga Jalan Endrosono Gg 7, Surabaya dikejutkan dengan penemuan sosok tubuh bocah dengan kondisi terlentang dan sekujur tubuhnya dilaburi semen hingga menyerupai patung.
Patung bocah usia 4 tahun yang tak lain adalah Fahri, anak keempat pasangan Misnawi dan Zubaidah. Patung itu ditemukan warga di samping kiri rumah Solihin yang tak lain tetangga depan rumah korban.
Fahri menghilang secara tiba-tiba pada 16 Febuari. Saat itu, ayah korban tengah bekerja di persewaan sound sistem. Sebelum kejadian, korban ikut ayahnya bekerja untuk memasang peralatan sound di hajatan salah satu warga sekitar (Endrosono Gg 7). Karena rewel, Misnawi kemudian mengantarkan anaknya pulang hingga di depan rumah.
Usai bekerja, Misnawi dan keluarganya kebingungan karena anak terakhirnya tidak ada di rumah. Fahri menghilang hingga empat hari lamanya, dan baru ditemukan pada Selasa siang dalam kondisi sudah menjadi patung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.
Baca SelengkapnyaSeorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca Selengkapnyaenta Buana berhasil meraih kesuksesan dimasanya. Sinetron ini menjalani syuting di sebuah lokasi yang sangat luas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sering dianggap sopan dan bersih, nyatanya menutup mulut dan hidung sangat bersin dapat membahayakan diri.
Baca SelengkapnyaSimak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi tersebut nampak tampil nyentrik dan unik di antara anggota lainnya.
Baca SelengkapnyaTercatat sebanyak 93 bangunan mengalami kerusakan akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Polisi yang baru saja dilantik menjadi perwira harus merasakan sedih karena sang istri meninggal dunia beberapa minggu sebelum ia dilantik.
Baca Selengkapnya