Sebar Video Hoaks Penculikan Anak, Pria di Gianyar Minta Maaf

Merdeka.com - Video hoaks dengan narasi penculikan anak masih banyak beredar di media sosial dan meresahkan masyarakat di sejumlah daerah. Salah satunya ditangani Polsek Gianyar, Bali, dengan menangkap pelaku yang pertama kali menyebarkan video itu.

Kapolsek Gianyar Kompol I Ketut Tomiyasa menyatakan, pihaknya telah memanggil pemilik akun Facebook bernama Anak Agung Ngurah Gede Kerta Wangsa asal Banjar Teruna, Desa Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, yang mengunggah video itu.

"Benar kita sudah panggil pemilik akun Facebook Gung Ketawangsa yang pertama kali mengunggah video hoaks tentang penangkapan penculikan anak, di mana hal ini sempat membuat masyarakat resah," kata Tomiyasa, Kamis (9/2).

Ia menyebutkan, dari hasil pemeriksaan, pemilik akun tidak mengetahui secara pasti kebenaran video yang diunggahnya. "Setelah kita periksa, pemilik akun facebook ini tidak mengetahui kebenaran video tersebut dan ditambahkan narasi tentang penangkapan penculikan anak," sebutnya.

Tomiyasa juga berpesan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial. "Ini sebagai pelajaran untuk kita semua, pesan saya agar selalu berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial," ujarnya.

Video Pemulung Ditangkap Warga

Sementara, pemilik akun Facebook Gung Ketawangsa bernama Anak Agung Ngurah Gede Kerta Wangsa juga meminta maaf. Dia mengakui kesalahannya dan sudah meminta maaf kepada pihak kepolisian dan masyarakat karena telah mengunggah video yang belum diketahui kebenarannya dan menambahkan narasinya.

"Bersama ini saya menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan pihak kepolisian, khususnya Polres Gianyar dan Polsek Gianyar atas tindakan saya yang telah mengunggah sebuah video," ujarnya.

"Di mana video tersebut belum saya ketahui tentang kebenarannya. Namun saya membuat narasi seolah video tersebut adalah video penangkapan pelaku penculikan anak, sehingga atas perbuatan saya tersebut menyebabkan keresahan masyarakat secara luas dan atas tindakan saya tersebut saya berjanji tidak akan mengulanginya lagi," ujarnya.

Sementara dalam video itu sebenarnya terlihat seorang yang dikerumuni massa bernama Cahyadi Muhamad Jumin (27) asal Jember, Jawa Timur, yang sempat diamankan warga di Desa Bakbakan, Selasa (7/2).

Cahyadi diamankan warga karena dicurigai sebagai maling. Tetapi di media sosial malah oleh pemilik akun disebut sebagai pelaku penculikan anak. Lalu, saat diperiksa oleh kepolisian bahwa Cahyadi rupanya seorangpemulung dan tidak terbukti melakukan penculikan atau pencurian di pemukiman warga sekitar TKP dan telah dilepaskan oleh pihak kepolisian.