SBY tegaskan negara tak diam dalam kasus Cebongan
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku langsung mengambil langkah setelah terjadi penembakan terhadap empat tahanan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) IIB Cebongan, Sleman, DIY. Kala itu, SBY langsung memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI segera mengambil tindakan.
Saat memberikan instruksi, SBY mengaku tidak ingin diliput oleh media massa. Meski usai kejadian, sejumlah wartawan memintanya untuk memberikan pernyataan resmi.
"Tentu, tidak setiap yang saya instruksikan harus diliput oleh media massa. Memang tidak perlu, yang penting semua berjalan dengan baik," ungkap SBY saat jumpa pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (5/4).
Keinginannya itu dilakukan bukan tanpa sebab. Sebab, lanjut SBY, jika mendapatkan liputan dari media, maka banyak pihak yang justru menudingnya melakukan pencitraan.
"Bahkan, kalau setiap statement harus diliput media massa, ada yang mengkritik itu pencitraan," kata SBY.
Tidak lama setelah kejadian, SBY lantas memanggil Kapolri dan Panglima TNI untuk menindaklanjuti proses investigasi insiden Cebongan. SBY juga meminta keduanya untuk segera mengungkap, dan dilakukan secara transparan kepada publik.
"Jangan dikira, jangan sampai negara dituduh membiarkan, dan tidak tegakkan hukum dan keadilan. Kita ikuti semua proses, TNI, utamanya TNI AD telah berinisiatif membentuk tim investigasi, sementara kepolisian juga melanjutkan langkah-langkah penyelidikan," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SBY merespons pernyataan politik yang menyebut adanya kecurangan kalau Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran, serta negara akan chaos.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKata Ketum PKB ini, dengan kesadaran maka bahwa pembangunan nasional, kebijakan nasional harus berpijak kepada yang namanya Keadilan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaTokoh perjuangan kemerdekaan asal Tanah Datar ini mulai dilupakan, bahkan namanya sendiri sudah diajukan sebagai pahlawan nasional sejak lama
Baca SelengkapnyaTudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.
Baca SelengkapnyaJokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca SelengkapnyaIstana mempersilakan masyarakat melapor ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) apabila memang ada kecurangan dalam proses Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya