SBY harap presiden baru lanjutkan perlindungan hutan Indonesia
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan beberapa kesuksesan selama pemerintahannya dalam hal perlindungan hutan di Tanah Air. Salah satunya adalah penanaman pohon yang dilakukan perangkat desa di Sulawesi Tengah, setidaknya ada 600 hektare hutan tambahan per tahun.
Menurut SBY, sukses tersebut tak lepas dari penandatanganan perlindungan 63 juta hektare hutan dan lahan gambut di Indonesia pada 2011 lalu. Tak hanya itu, penandatanganan ini jauh lebih besar dibandingkan kebijakan serupa yang dilakukan Singapura dan Malaysia, aksi ini akan diperpanjang sampai tahun 2015 mendatang.
"2011, saya menandantangani untuk melindungi 63 juta hektar hutan dan lahan gambut di Indonesia. Ini lebih besar dari Singapura dan Malaysia jika digabung. Ini akan diperpanjangan sampai 2015, saya berharap penerus saya juga akan melakukan hal ini," ujar SBY saat berpidato pada acara Forest Asia Summit 2014 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin (5/5).
Berkat kebijakan itu, SBY mengklaim telah berhasil mengurangi 215 ton gas karbondioksida (CO2) per tahun. Tak hanya itu, SBY mengaku telah menggenjot penanaman hingga 4 miliar pohon sejak kebijakan itu disetujui.
"Dalam empat tahun, kami telah menanam lebih dari 4 miliar pohon. Jika anda tidak keberatan, saya mempersilakan anda untuk menghitungnya, tapi jangan sampai salah hitung, sehingga anda tak perlu mengulanginya dari awal," kata SBY.
SBY menceritakan, selama beberapa dekade penduduk di Desa Lonca, Sulawesi Tengah secara turun menurun melakukan pembukaan hutan dan lahan dengan melakukan pembakaran. Namun, hal itu dapat dihentikannya setelah mendapat pengenalan dan pelatihan dari sebuah komunitas untuk menangani hutan dan lahan gambut.
"Sekarang, warga tahu bahaya dari teknik menebang dan membakar. Selain melepas karbon ke atmosfer, itu juga bisa merusak habitat dan mengganggu ekosistem. Dengan teknik ini dapat meningkatkan bahaya kelaparan bagi masyarakat. Sekarang, petani Lonca telah menanam tanaman pada tanah yang permanen," ungkap SBY.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Tahun 2025 mungkin selesai semuanya di Tanah Air. Yang nyelesaikan biar Presiden baru. Kurang sitik, kurang dikit nggih," kata Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi optimistis Upacara Peringatan ke-79 Kemerdekaan RI bisa digelar di IKN.
Baca SelengkapnyaPresiden juga berharap IKN nantinya bisa menjadi menjadi pusat ecotourism atau wisata lingkungan seiring penataan kawasan hutan di sana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY mengaku diperintahkan Presiden Jokowi untuk menangani persoalan lahan dengan pendekatan yang baik.
Baca SelengkapnyaJokowi menyimpulkan lambatnya penerbitan sertifikat tanah jadi penyebab banyaknya kasus sengketa tanah.
Baca SelengkapnyaPresiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaHamdy menyebut TPS 10 Gambir akan dibuka pukul 07.00-13.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAirnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca Selengkapnya