Save Baksil, puluhan orang longmarch bergaya pantomim

Merdeka.com - Sekitar 30 orang dengan aksi nyentrik dan bergaya pantomim melakukan aksi longmarch dari Hutan Kota Babakan Siliwangi (Baksil) menuju Gedung Sate, Bandung. Mereka menyuarakan untuk tetap menjaga Baksil yang tengah diakui dunia sebagai hutan kota.

Sepanjang longmarch sekitar 2 kilometer mereka membagi-bagikan selembaran kertas, isinya mengajak masyarakat untuk menjaga hutan kota di Bandung tetap lestari.

Jangan sampai Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bandung terus dikomersialisasi dengan mendirikan bangunan. RTH di Bandung saat ini memprihatinkan karena hanya seluas 6 persen.

Karenanya kabar Baksil yang akan dijadikan restoran harus diantisipasi dengan bentuk kepedulian.

Setiba di Gedung Sate, Komunitas yang mengatasnamakan Baksilmove ini melakukan teatrikal. Mereka menggambarkan situasi Baksil. Ada yang bertindak sebagai pohon dengan rambut palsu dari tali rafia mereka berjajar melambangkan pohon.

Jurkam Hutan Baksil Wirdan Ardi mengatakan aksi tersebut merupakan upaya mengajak masyarakat untuk sama-sama menjaga Baksil seluas 3.8 hektar ini. "Kami menyerukan tolak komersialisasi terhadap baksil," katanya di sela aksi, Sabtu (9/3).

Menurutnya aksi ini akan terus dilakukan sampai Baksil tidak akan diganggu gugat untuk dikomersilkan.

Baksil sendiri pernah dideklarasikan pada tahun lalu dan Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB) telah mengakui keberadaan hutan di tengah kota tersebut, sebagai satu-satunya hutan yang ada saat ini.

Keberadaannya saat ini merupakan oksigen bagi kota Bandung. Baksil berfungsi sebagai area resapan air yang sanggup memasok oksigen untuk 15 ribu orang dalam sehari.