Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satinah, hari-hari menanti hukuman mati di Arab Saudi

Satinah, hari-hari menanti hukuman mati di Arab Saudi pelatihan TKI. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Nasib tragis dialami Satinah, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Semarang, Jawa Tengah akan menerima hukuman pancung atau penggal kepala di Arab Saudi. Satinah terancam hukuman mati itu karena nekat membunuh majikannya.

Perbuatan itu dilakukan oleh Satinah karena sering dianiaya dan diperlakukan tak senonoh oleh sang majikan dan keluarganya. Kini, pihak keluarga Satinah pun hanya bisa pasrah kepada pemerintah Indonesia untuk bisa berusaha membatalkan hukuman pancung yang akan dilakukan kepada Satinah yang rencanya akan dilaksanakan pada 14 Desember 2012 mendatang.

Tindakan nekat membunuh Nura Al Garib, majikan perempuannya ini dilakukan Satinah Binti Jumadi pada tahun 2007 silam. Atas perbuatannya tersebut TKW berusia 40 tahun asal Dusun Mruten, Kabupaten Semarang, Jateng ini akhirnya dijatuhi hukuman pancung oleh Pemerintah Arab Saudi.

Kabar hukuman pancung yang akan diterima Satinah ini mengejutkan pihak keluarga yang ada di kampung halamannya.

Namun hukuman pancung terhadap Satinah ini bisa saja urung dilaksanakan jika pemerintah Indonesia membayar diyat sebesar Rp 20 miliar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Michael Tene mengatakan, pihaknya telah berusaha membebaskan wanita asal Ungaran, Kabupaten Semarang. Hasilnya, pihak berwenang di Arab Saudi akan membebaskan Satinah jika membayarkan uang diyat kepada ahli waris korban.

"Kasus Satinah sebenarnya kasus yang sudah lama ditekuni oleh Kemenlu. Yang bersangkutan pada awalnya dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Saudi, dia terbukti melakukan pembunuhan terhadap majikan," kata Tene kepada merdeka.com, Rabu (28/11).

Menurutnya, batas pembayaran uang diyat tersebut adalah 14 Desember mendatang. Karenanya, pihaknya saat ini masih terus berupaya mencari jalan keluar agar pembayaran uang diyat itu dapat dipenuhi.

"Terutama pendekatan terhadap ahli waris korban mengenai uang diyatnya," katanya.

Dia enggan berkomentar soal kemungkinan Satinah akan dieksekusi pada 14 Desember nanti jika uang diyat belum bisa dibayarkan. "Yang jelas saat ini pemerintah tengah melakukan berbagai upaya untuk membebaskan yang bersangkutan," katanya.

Menurut pengakuan Satinah kepada keluarga, dirinya terpaksa membunuh majikannya karena tak terima dituduh mencuri uang sang majikan senilai 38 ribu riyal. Tak hanya itu, kesabaran Satinah pun sudah habis karena sering dianiaya dan diperlakukan tak senonoh oleh sang majikan.

Hampir enam tahun berlalu, usaha pemerintah Indonesia untuk bisa menyelamatkan Satinah seakan jalan di tempat. Padahal Pemerintah Arab Saudi telah membuka pintu untuk bisa membatalkan hukuman pancung dengan cara membayar diyat sebesar 7 juta riyal atau senilai Rp 20 miliar.

Jika sampai 14 Desember 2012 diyat atau pengganti darah tersebut tak terbayar, maka Satinah akan langsung dieksekusi dengan cara dipenggal kepalanya.

(mdk/tyo)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Sisi Lain Kehidupan di Arab Saudi, Penduduknya Kaya Raya Tapi Tak Saling Kenal Tetangga Rumah

Hal tersebut diketahui dari kebiasaan warga setempat yang jarang berinteraksi satu sama lain.

Baca Selengkapnya
Shalat Tahajud adalah Ibadah Malam, Ketahui Niat dan Tata Caranya

Shalat Tahajud adalah Ibadah Malam, Ketahui Niat dan Tata Caranya

Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari atau sepertiga malam setelah terjaga dari tidur.

Baca Selengkapnya
20 Tahun Menikah dengan Orang Arab, WNI Tetap Sayang Walaupun Suami Sakit Stroke 'Saya yang Mengalah Tinggal di Sini'

20 Tahun Menikah dengan Orang Arab, WNI Tetap Sayang Walaupun Suami Sakit Stroke 'Saya yang Mengalah Tinggal di Sini'

Meski demikian, Hayati mengaku tetap menyayangi suami hingga mengalah untuk tinggal di Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jangan Nekat Bawa Jimat Saat Naik Haji, Bisa Dihukum Mati

Jangan Nekat Bawa Jimat Saat Naik Haji, Bisa Dihukum Mati

Pemerintah Arab Saudi melarang keras jemaah haji maupun umrah membawa jimat.

Baca Selengkapnya
Waktu Sholat Subuh dan Hukumnya Jika Kesiangan, Wajib Dipahami

Waktu Sholat Subuh dan Hukumnya Jika Kesiangan, Wajib Dipahami

Sholat subuh menjadi salah satu sholat 5 waktu dengan keutamaan besar. Namun, kita juga harus tahu kapan waktu dimulainya subuh dan batas waktu sholat ini.

Baca Selengkapnya
Tak Bisa Ikut Buka Puasa Bersama karena Bekerja, Aksi Manis Para Sahabat Hampiri Temannya yang Bekerja Ini Bikin Haru

Tak Bisa Ikut Buka Puasa Bersama karena Bekerja, Aksi Manis Para Sahabat Hampiri Temannya yang Bekerja Ini Bikin Haru

Ana dan teman-teman lain berinisiatif untuk mengunjungi satu sahabat yang berhalangan hadir.

Baca Selengkapnya
Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin

Haru Sambil Taburkan Bunga, Mayjen Kunto Memperlihatkan Makam Anak Sulungnya yang Bernama Senin

Menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1445 Hijriyah, Mayjen Kunto dan Istri melakukan ziarah ke makam orangtua dan putra sulungnya.

Baca Selengkapnya
Hidup di Wilayah Bersalju Nggak Selamanya Seru, Ternyata Ini Kekurangannya

Hidup di Wilayah Bersalju Nggak Selamanya Seru, Ternyata Ini Kekurangannya

Inilah deretan realita kurang menyenangkan yang harus dihadapi ketika hidup di negara bermusim dingin.

Baca Selengkapnya
Ahlan Wa Sahlan Artinya Selamat Datang, Berikut Penjelasannya

Ahlan Wa Sahlan Artinya Selamat Datang, Berikut Penjelasannya

Ungkapan Ahlan Wa Sahlan mencerminkan budaya ramah tamah dalam masyarakat Arab dan menunjukkan sikap terbuka dan ramah terhadap tamu atau orang yang baru datang

Baca Selengkapnya