Sastrawan sayangkan dongeng di RI meredup, kalah dengan Singapura

Merdeka.com - Sastrawan, Eka Budianta, sangat menyayangkannya meredupnya popularitas dongeng. Padahal dongeng adalah bagian dari terbentuknya bangsa ini.

"Dongeng yang membentuk bangsa. Tidak ada bangsa yang muncul tanpa dongeng. Manusia lahir di taman firdaus, itu dongeng. Jadi sejarah dengan sendirinya," ujarnya di Acara Festival Dongeng Jakarta, di Perkampungan Budaya Betawi, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (24/10).

Eka menyayangkan Indonesia yang kalah dengan Singapura dalam hal dongeng. "Setelah menerima kemerdekaan tak ada lagi dongeng, kita kalah sama Singapura yang punya 20 pendongeng berkelas international," ucapnya.

Sekalinya Indonesia punya pendongeng, itu pun di penjara. "Pendongeng terbaik kita Pramudia Anantatir di penjara," paparnya.

Bagi Eka, dongeng itu mencerdaskan, mengingat dan membuat orang tidak rabun sejarah. Dongeng juga bagus untuk memperkenalkan sejarah dan pendidikan.

Baginya, budaya mendongeng harusnya sudah diperkenalkan oleh orangtua sejak kecil. Karena dongeng juga tak melulu soal cerita anak-anak yang hanya buaian belaka.

"Budaya mendongeng harus dimulai dari kecil, dari ibu yang memulai. Ada nilai politik, militer, sejarah, budaya, astronomi atau geografi," jelasnya.

Banyak bangsa Indonesia yang tidak tahu bahwa ternyata dongeng Indonesia begitu diminati di luar negeri. "Dongeng dongeng Indonesia itu laku di luar," tutupnya.