Santri Penganiaya Adik Kelas Hingga Tewas di Deli Serdang Jadi Tersangka
Merdeka.com - Polisi telah menetapkan seorang santri di pesantren Darul Arafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, berinisial APH ditetapkan sebagai tersangka usai diduga memukul adik kelasnya FWA (14) hingga tewas. Hal tersebut dikatakan Kapolsek Kutalimbaru, AKP Hendri Surbakti.
"Sudah (tersangka)," katanya kepada wartawan Senin (7/6).
Hendri melanjutkan, saat ini polisi masih terus menyelidiki kasus dugaan penganiayaan yang berujung hilangnya nyawa seseorang tersebut.
"Sementara dari hasil penyelidikan masih satu (tersangka)," ujarnya.
Polisi pun menjelaskan motif pemukulan yang dilakukan APH karena adik kelasnya itu dinilai kurang disiplin.
"Ya merasa kurang disiplin. Jadi dipukul ada tindakan kekerasan satu kali pukulan tapi langsung jatuh. Karena jatuh lalu panik mereka larikan ke klinik langsung tidak ada lagi (meninggal)," jelas Hendri.
Sebelumnya, seorang santri di pesantren Darul Arafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, berinisial FWA (14) tewas usai diduga dianiaya seniornya.
FWA tewas usai terlibat dengan perkelahian dengan santri lainnya berinisial APH, sekitar pukul 22.00 WIB, Sabtu (5/6). Jenazah FWA kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.
Sementara, pimpinan pesantren Darul Arafah Raya, Harun Lubis, mengakui adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan APH terhadap FWA. Harun menduga penganiayaan itu didasari oleh masalah pribadi antara FWA dengan APH.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tragis pelaku beraksi saat anaknya tengah tertidur pulas
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini menyelidiki dan membidik tiga tersangka baru dalam kematian santri tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak tiri disebut sempat meminta pada pelapor untuk mencabut laporannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaSekelompok anggota polisi tampak sangat bahagia dan mengumbar senyum lebar mereka saat membuka hadiah istri baru dari atasan untuk menunjang tugas di lapangan.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI ini pasang badan terhadap 3 anak buahnya yang diamankan oleh polisi Malaysia.
Baca SelengkapnyaKomjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca SelengkapnyaKeluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Baca SelengkapnyaMengenang masa muda, dia mengungkap cerita saat mendekati sang istri.
Baca Selengkapnya