Sambil nangis, warga Batang curhat kekejaman TNI-Polri ke Ganjar
Merdeka.com - Sutini, warga Batang, Jawa Tengah, yang berprofesi sebagai petani tiba-tiba saja menangis saat mencurahkan isi hatinya ke Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sutini menceritakan kondisi dia dan warga pasca proyek pembangunan PLTU Batang, Jateng, senilai Rp 40 triliun.
Sutini menjelaskan, kehidupan dirinya dan warga di lima desa yakni Desa Ujungnegoro, Karanggeneng, Ponowareng, Wonokerso, dan Roban, tak tenang pasca proyek milik PT Bhimasena Power Indonesia (PT BPI) itu mulai dikerjakan. Di sekitar proyek sering terjadi bentrok warga dan petugas keamanan Polri dan TNI.
"Kami hanya ingin lahan kami tetap sehat, laut kami tetap sehat. Itu yang membuat kami sejahtera, bukan hanya materi," ucap Sutini yang mengenakan jilbab putih dan kaos kuning, sambil menangis terisak. Keluhan itu disampaikan Sutini saat audiensi bersama Ganjar soal proyek PLTU Batang, di Kantor Gubernur Jateng, Rabu (4/9).
Selain masalah keamanan, Sutini juga meminta Ganjar untuk memikirkan nasib ratusan petani dan nelayan di Batang. Sebab mata pencarian mereka terancam karena pembangunan PLTU Batang.
Sebagai warga lama, Sutini menginginkan kedamaian seperti dulu di desa mereka. Jauh dari konflik dan kekerasan apalagi sampai melibatkan TNI dan Polri.
"Kami hanya punya semangat untuk mempertahankan lahan kami. Bayangkan oknum TNI-Polri tega memukul, menendang bahkan menginjak-injak warga kami, " tambahnya, sambil sesekali menyeka airnya yang jatuh di pipi.
Bersama Sutini, ada 15 perwakilan warga Batang yang juga menyampaikan aspirasinya soal megaproyek PLTU itu.
Selama mereka menyampaikan keluh kesahnya, Ganjar terlihat menyimak dan sesekali mencatat apa yang mereka keluhkan. Namun, Ganjar yang mengenakan safari hitam belum memberikan tanggapannya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI Diserang KKB Usai Pengamanan Natal di Papua Barat, 1 Gugur dan 1 Luka Tembak di Perut
Almarhum akan diterbangkan ke Padang hari ini pada pukul 12.45 WIT dan diperkirakan tiba di BIM Padang Pariaman pada pukul 19.15 WIB.
Baca SelengkapnyaTak Ingin 50 Juta Warga Pantura Tenggelam, Prabowo: Pembangunan Tanggul Raksasa Harus Dipercepat
Proyek tanggul raksasa merupakan jawaban terhadap fenomena naiknya permukaan laut, terjadinya abrasi, hingga hilangnya banyak lahan.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Letjen TNI Saleh Bangga Ketemu Prajurit Jalankan Operasi Khusus, Beri Pesan Penting
Jenderal TNI tersebut mengaku bangga dapat bertemu sembari memberi pesan mendalam ke prajurit yang telah menjalankan operasi khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bukan TNI Polri, Ini adalah Garda Terdepan yang Mengawal KPU di Tahun Pemilu
Bukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Yakin PBNU Bisa Jaga Netralitas di Pemilu: Waktu Ultah Ada Kode-Kode Gitu
Hal tersebut merespons adanya dugaan mobilisasi di tubuh PBNU yang mengarahkan dukungan ke pasangan Capres Cawapres tertentu.
Baca SelengkapnyaPotret Ganjar Takjub Keindahan Pulau Banda Neira, Daerah Tergambar Dalam Uang Pecahan Seribu
Kedatangan mantan Gubernur Jawa Tengah itu disambut antusias warga setempat.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Petakan Ada 15 Provinsi Rawan dalam Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Pelaksanaan Pilkada secara serentak nanti memiliki kerawanan yang lebih besar dibandingkan Pilpres maupun Pileg.
Baca SelengkapnyaGanjil Genap di Jalur Puncak Bogor Diberlakukan hingga Libur Tahun Baru 2024
Polres Bogor tetap melanjutkan rekayasa lalu lintas dengan alasan mengantisipasi kemacetan.
Baca SelengkapnyaTruk Tambang di Parungpanjang 'Makan' Korban, Bupati ke TNI-Polri & Pemerintah Pusat: Saya Mohon Bantu Kami
Isnawati (34) dan anaknya meninggal dunia di tempat saat tertimpa truk atau angkutan khusus tambang di Desa Gorowong, Parungpanjang, Bogor.
Baca Selengkapnya