Sambangi DPP Demokrat, KNPI bahas survei calon pemimpin RI
Merdeka.com - Pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mendatangi ke kantor DPP Partai Demokrat. Dalam kesempatan itu, pengurus KNPI ditemui Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan.
Berbagai hal dibahas dalam pertemuan itu, salah satunya soal survei calon pemimpin yang dilakukan KNPI.
"Bulan April mendatang kita umumkan 25 nama calon pemimpin Indonesia yang sudah kita survei selama satu tahun oleh KNPI sendiri. Kita umumkan bulan April dan kita survei dengan lembaga survei dan bulan Juni keluar 10 nama," jelas Ketum KNPI, Muhammad Rifai Darus di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (12/3).
Menyodorkan nama calon pemimpin ini menurutnya sebagai sumbangsih KNPI sebagai organisasi laboratorium kader pemimpin nasional. Apalagi, dia mengklaim jumlah pengurus KNPI di seluruh Indonesia mencapai 1.568.033 orang.
"Ini cukup besar sehingga potensinya luar biasa, dari organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang ada," ujarnya.
Rifai menyampaikan roadshow tak hanya dilakukan ke Partai Demokrat tapi juga ke berbagai parpol lainnya. Selanjutnya roadshow akan dilakukan ke NasDem, Golkar, dan PKB. Ia memastikan KNPI tak akan memihak parpol mana pun.
"Dan dalam KNPI sendiri semua parpol ada, utusan parpol, anak-anak muda parpol, semuanya ada. Sehingga KNPI tidak memihak kepada salah satu parpol mana pun. Tapi kita lakukan untuk semua parpol," jelasnya.
Sementara itu Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan mengapresiasi survei calon pemimpin yang dilakukan KNPI. "Kami Demokrat senang sekali dengan cara ini," ujarnya.
Ia pun menyarankan kepada KNPI agar hasil survei dirilis sebelum Agustus mendatang. Pasalnya pendaftaran pasangan calon Pilpres akan dibuka pada 4-10 Agustus.
"Harusnya sudah selesai Juni bagus, Juli panas-panasnya itu pas lah itu dan akan meramaikan diskusi dan materi berkoalisi atau berkomunikasi antar partai politik. Seperti yang saya sendiri lakukan dalam satu-dua minggu terakhir dengan partai-partai untuk mengusung siapa capres dan cawapres 2019," jelasnya.
"Kebetulan syarat untuk mengusung itu 20 persen parpol baik sendiri atau pun bergabung. Nah ndak ada satu pun parpol yang bisa sendirian maka keniscayaanlah yang membuat harus berdialog," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan, suara para pemilih sesuai basis partai politik nyatanya terpecah.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaAdapun syarat suara partai politik untuk lolos ke DPR harus mencapai 4 persen.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan terkait dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu.
Baca SelengkapnyaKarena karakter dari putra bungsu Presiden Joko Widodo dinilai membuat masyarakat Maluku terpukau.
Baca SelengkapnyaPenyebutan istilah KKB menjadi OPM memiliki dampak politis serta konsekuensi pada cara menyelesaikan.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca Selengkapnya