Salut, komandan-komandan polisi ini beri teladan pada anak buah
Merdeka.com - Setiap pagi, seluruh personel kepolisian diwajibkan untuk mengikuti apel sebelum melaksanakan tugasnya sebagai pengayom masyarakat. Personel yang terlambat mengikuti apel biasanya mendapatkan hukuman berupa push up.
Namun, sebuah pemandangan langka justru terjadi saat berlangsungnya apel di Kantor Kepolisian Resor (Polres) Minahasa Selatan. Seorang pimpinan menghukum dirinya sendiri karena membuat apel terlambat selama tujuh menit.
Kapolres Minsel AKBP Arya Perdana harus menghukum dirinya sendiri karena membuat pelaksanaan apel tertunda selama beberapa menit. Sedangkan ratusan anak buahnya sudah berdiri di tengah lapangan menunggu arahan yang disampaikannya.
Atas alasan itu, Arya langsung mengambil sikap. Dia menjatuhkan hukuman push up dengan membuka topi lapangan. Push up merupakan simbol rasa bersalah dalam dunia kepolisian. Melihat pimpinannya push up, seluruh personel tanpa perintah langsung mengikutinya.
"Tidak ada anak yang salah, yang salah adalah orangtuanya, tidak ada anggota yang salah, yang salah adalah komandannya," katanya saat memimpin pelaksanaan, Kamis (9/6) lalu, demikian dikutip dari Divisi Humas Polri.
"Saya sangat mengharapkan, keterlambatan pelaksanaan apel pagi ini adalah yang pertama dan yang terakhir terjadi di lingkungan kita," tutupnya.
Sikap ini tentu saja menjadi contoh positif. Tidak hanya menghukum, Arya pun tak malu mengakui kesalahannya di depan anak buah.
Lalu ada lagi Kepala Kepolisian Resor Pelabuhan Tanjung Perak, Jawa Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi Takdir Mattanete. Polisi berpangkat melati dua di pundaknya ini tak segan turun ke lapangan untuk mengunjungi anak buahnya.
Seperti saat melakukan anjangsana kepada beberapa anggota yang sakit, Senin (30/5). Anggota yang divonis sakit permanen stroke saat dijenguk pun sampai terharu.
Kedatangan Kapolres disambut dengan suasana haru dan sedih tampak pada mimik wajah para anggota dan PNS yang divonis sakit permanen (diabetes dan stroke) itu. Kapolres yang masih menyempatkan waktunya untuk datang ke rumah anggotanya dan memberikan support dis ela-sela kesibukannya.
"Saat ini jangan memikirkan pekerjaan dulu, yang paling penting sembuh," ucapan penyemangat yang keluar dari AKBP Takdir Mattanete begitu melihat anak buahnya yang sakit diabetes ataupun stroke.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di hari pertambahan usia ia justru mendapatkan kado terindah atas keberhasilan anaknya yang menjadi seorang polisi.
Baca SelengkapnyaMenariknya, sang komandan dan anggotanya ini menggunakan kata istilah yang bisa bikin senyum-senyum sendiri.
Baca SelengkapnyaMomen lucu Bintara Polisi bujangan dan komandannya saat kenaikan pangkat. Disiram air supaya cepat laku. Begini ulasannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berani terabas hujan untuk temui rakyat, begini potret anak jenderal polisi saat belusukan menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSaat mengetahui pilihan sang putra, sosok sang ayah disebut sempat merasa kaget.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaIni sosok di balik suksesnya tiga perwira TNI-Polri saat ini hingga mampu menjabat posisi strategis. Siapa orangnya?
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca SelengkapnyaSimak kisah inspiratif Bintara Polri anak yatim, sampai bikin kagum dua jenderal polisi.
Baca Selengkapnya