Saling Ejek di Medsos, Puluhan Siswa SMKS PKP 2 & PKP 1 Terlibat Baku Hantam
Merdeka.com - Siswa dari SMKS PKP 2 terlibat baku hantam dengan SMKS PKP 1 pada Jumat (4/10). Keributan dipicu dari saling ejek di media sosial.
Guru SMKS PKP 1, Sarmadi mengatakan sekitar pukul 10.30 WIB 40 siswa SMKS PKP 2 mendatangi SMKS PKP 1. Kedua sekolah tersebut berdiri di satu Yayasan yang sama. Jarak antar sekolah sekira 100 meter.
"SMKS PKP 2 tidak terima diejek di media sosial lalu menyerang SMKS PKP 1. Di antara siswanya bahkan ada yang membawa petasan flare," kata Sarmadi saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (4/10).
Sarmadi menjelaskan, siswa dari kedua sekolah tersebut akhirnya terlibat baku hantam. Akibat kejadian itu, dua siswa terluka. Beberapa fasilitas sekolah juga rusak.
"Pager sekolah rusak. Saya juga lihat ada siswa yang memar," ujar dia.
Kini, pihak Yayasan telah bertemu dengan kepala sekolah. Keduanya sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. "Alhamdulilah sudah berdamai. Tidak dibawa ke jalur hukum," ucap Sarmadi.
Sarmadi mengatakan, pihak yayasan berencana mengambungkan kedua sekolah tersebut menjadi satu. Mungkin para siswa menolak hingga berujung ricuh.
"Siswanya menolak untuk di merger. Mereka mau menyampaikan aspirasi ke yayasan ada ketersinggungan antara SMKS PKP 2 dengan SMKS PKP 1," tutup dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bikin miris, sejumlah pasangan yang masih duduk di bangku sekolah digerebek warga dalam kamar kos.
Baca SelengkapnyaAda perjuangan dan kerja keras dari sosok bocah bernama Iyyang.
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
KJP (12) dinyatakan hilang hampir satu bulan. Orang tuanya sudah mencari tetapi belum juga bertemu.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia bersama P2TP2A mendatangi Binus School Serpong pasca-perundungan yang melibatkan siswa di sekolah itu.
Baca SelengkapnyaNamanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaPada masa Perang Kemerdekaan, sekolah ini digunakan sebagai markas para pemuda pejuang.
Baca SelengkapnyaMeski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara tiga tersangka anak di bawah umur dipercepat prosesnya guna mempercepat persidangan di peradilan.
Baca Selengkapnya