Salim Kancil dikeroyok puluhan orang hingga tewas saat gendong cucu
Merdeka.com - Tim Advokasi Tolak Tambang Pasir Lumajang mendesak Polres Lumajang, Jawa Timur, serius untuk mengusut tuntas para pelaku dan aktor intelektual penganiayaan terhadap dua aktivis warga yang menolak tambang hingga menyebabkan satu aktivis meninggal dunia.
Dua aktivis petani yang menolak penambangan pasir di Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang yakni Salim Kancil dan Tosan dianiaya oleh massa hingga Salim meninggal dunia dan Tosan mengalami luka parah, Sabtu (26/9).
"Kami mendesak polisi dan aparat penegak hukum lainnya untuk serius dalam mengusut pelaku pembantaian terhadap Salim Kancil dan Tosan hingga aktor intelektual dibalik aksi kekerasan tersebut," kata juru bicara Tim Advokasi Tolak Tambang Pasir Lumajang, A'ak Abdullah Al-Kudus di Lumajang, seperti dikutip dari Antara, Senin (28/9).
Menurutnya, kekerasan yang terjadi di Desa Selok Awar-Awar itu membuktikan perlindungan terhadap warga yang berjuang menolak penambangan pasir belum terjamin.
"Anggota Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Desa Selok Awar-Awar sebelumnya sudah melaporkan adanya ancaman itu ke Polres Lumajang, namun tidak ditanggapi serius oleh polisi," tuturnya.
Untuk itu, lanjut dia, Tim Advokasi yang terdiri dari LSM Laskar Hijau, Walhi Jawa Timur, Kontras Surabaya, dan LBH Disabilitas mendesak Pemkab Lumajang segera menutup seluruh penambangan pasir di pesisir selatan Kabupaten Lumajang.
"Kami juga meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) untuk segera memberikan perlindungan kepada saksi dan korban atas kejadian penganiayaan yang sadis itu," ucap A'ak yang juga Koordinator LSM Laskar Hijau.
Tim Advokasi juga berharap Komnas HAM segera turun ke lapangan untuk melakukan investigasi penganiayaan aktivis lingkungan itu dan meminta Komnas Perlindungan Anak dan Perempuan (KPAI) untuk memberikan trauma healing kepada anak dan cucu almarhum Salim Kancil.
"Saat kejadian penganiayaan di Balai Desa Selok Awar-Awar, ada sejumlah anak-anak PAUD yang menyaksikan aksi kekerasan yang dilakukan massa terhadap korban Salim," paparnya.
Berdasarkan catatan Tim Advokasi Tolak Tambang Pasir Lumajang, massa awalnya melakukan penganiayaan terhadap Tosan dengan menggunakan berbagai benda tumpul, bahkan korban sempat dilindas dengan sepeda motor hingga mengalami luka parah dan dilarikan ke puskesmas setempat.
Setelah menganiaya Tosan, massa yang berjumlah sekitar 30 orang itu menuju ke rumah Salim Kancil yang sedang menggendong cucunya. Korban dipukul dengan kayu dan batu, kemudian korban diseret menuju ke balai desa setempat sekitar 2 kilometer dari rumah korban dan mendapat penyiksaan yang tidak manusiawi hingga aktivis penolak tambang pasir itu meninggal dunia.
Sementara Kapolres Lumajang AKBP Fadli Munzir Ismail saat dihubungi per telepon berkali-kali tidak diangkat.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan polisi akan mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di Lumajang tersebut.
"Kasus itu menjadi atensi Kapolda Jatim dan sejumlah penyidik Polda juga turun ke Lumajang untuk membantu Polres Lumajang dalam menangani kasus penganiayaan berat itu," katanya saat dihubungi per telepon dari Lumajang.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk
Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.
Baca SelengkapnyaPunya Kepala Gundul, Perlu Nggak Sih Pakai Sampo?
Orang gundul juga perlu menggunakan sampo. Pasalnya kotoran yang mungkin melekat di rambut, juga mungkin melekat di kulit kepala.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tewaskan Tetangga yang Punya Ilmu Kebal, Kakak Beradik Ritual Tancapkan Pedang di Tanah
Sadar lawannya memiliki ilmu kebal, pelaku IM akhirnya menancapkan pedangnya di tanah.
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka
Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaKesal dengan Tersangka, Keluarga Pengusaha Roti Korban Pembunuhan di Maros Cubit Pipi Kasatreskrim
Saat tersangka A tiba di lokasi, mereka bersorak dan berteriak.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnya