Saksi ungkap pesan terakhir Harmawati sebelum tewas
Merdeka.com - Hingga saat ini, polisi telah memeriksa tiga saksi terkait tewasnya Harmawati, seorang mahasiswi asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Utara, sedang kuliah di Makassar, Sulawesi Selatan. Dia ditemukan tewas pada Senin (15/8) lalu, di tengah kebun tebu di Kecamatan Kajuara, Kabupaten Bone, Sulsel
Harfan Saiful (20), penjaga indekos Pondok Orange tempat Harmawati tinggal, mengatakan mendiang sebelum meninggalkan indekos sempat menyerahkan kunci kamar kepadanya. Dia juga sempat berpesan.
"Dia serahkan kunci kamarnya. Dia bilang ambil ikan di dalam kamar, takutnya membusuk, karena katanya mau pulang kampung. Dia dijemput seorang laki-laki dengan sepeda motor. Tapi saya juga tidak kenal laki-laki itu," kata Harfan, Kamis (18/8).
Harfan mengaku belum begitu mengenal Harmawati. Mendiang mengontrak sejak 21 Februari. Harmawati juga mengaku seorang mahasiswi ilmu keperawatan di salah satu perguruan tinggi swasta, tapi baru saja berhenti dari kampus itu.
Soal identitas Harmawati memang masih simpang siur. Perempuan kelahiran 30 Juli 1995 itu dikabarkan sebenarnya bidan jebolan sebuah sekolah kebidanan di Kabupaten Gowa.
Kepala Satuan Reskrim Polres Bone, AKP Hardjoko, masih enggan mengungkap petunjuk ditemukan hasil dari olah tempat kejadian perkara.
"Hingga saat ini kita telah periksa tiga orang saksi. Dua di antaranya adalah penjaga kos Pondok Orange dan warga yang pertama kali temukan mayat itu," kata Hardjoko saat ditemui usai olah TKP di Pondok Orange, Makassar, Kamis, (18/8).
Hardjoko menyatakan saat ini masih mendalami semua petunjuk. Termasuk mengorek keterangan dari Bripda M, anggota Sabhara Polda Sulsel, yang mengaku kekasih dan pembunuh Harmawati. Dia menyerahkan diri di Mapolda Sulsel dan kini ditahan Mapolres Bone.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaBerbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca SelengkapnyaSebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Setelah puas melakukan aksi bejatnya itu, tersangka kemudian mengembalikan kunci sepeda motor dan handphone milik korban.
Baca SelengkapnyaAksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Polisi yang baru saja dilantik menjadi perwira harus merasakan sedih karena sang istri meninggal dunia beberapa minggu sebelum ia dilantik.
Baca SelengkapnyaUnggahan tersebut berhasil menuai beragam respons dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang memuji aksi polisi tersebut.
Baca SelengkapnyaIa membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca Selengkapnya