Saksi Sebut Ongkir Ekspor Benur Rp1.450 per Ekor Mengalir ke Pemegang Saham PT ACK
Merdeka.com - Salah satu eksportir benih bening lobster (BBL) atau benur, Neti Herawati menjadi saksi dalam sidang suap terdakwa mantan Menteri KKP Edhy Prabowo. Kepada hakim, Neti mengaku sempat keberatan dengan beban biaya pengiriman Rp2.300 per ekor benur. Keberatan itu disebut Neti sempt disampaikan ekportir lain.
Neti sendiri merupakan istri Siswadhi Pranoto Loe yang merupakan komisaris PT Perishable Logistics Indonesia (PLI) dan pendiri PT Aero Citra Kargo (ACK). Siswadhi merupakan terdakwa dalam perkara korupsi suap ekspor benur.
Terkait keberatan itu, Neti menjelaskan bahwa PT PLI dan PT ACK telah melakukan dua kali presentasi yang dihadiri 9 perusahan. Saat presentasi ditentukanlah harga ekspor benih lobster sebesar Rp2.300, akan tetapi banyak mendapatkan kritik dari para perusahaan yang hadir.
"Ya (Rp2.300) ada yang bilang kemahalan," ujar Neti saat diperiksa dapam kasus ekspor BBL di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat pada Rabu (5/5).
Namun demikian, Neti tidak mengetahui perubahan harga itu kapan diputuskan. Dirinya hanya mengetahui setelah ditetapkan Rp1.800 untuk ekspor per benih lobster yang disetujui oleh sembilan perusahaan izin ekspor benur.
"Entah gimana ceritanya, akhirnya ditetapkan menjadi Rp1.800 per ekor," ujar Neti.
Kemudian, Neti mengungkapkan, biaya Rp1.800 tersebut dibebankan kepada eksportir untuk dibayarkan ke PT ACK. PT ACK adalah perusahaan pengiriman kargo (freight forwarding) yang ditunjuk khusus untuk ekspor BBL. PT ACK bekerja sama dengan PT PLI.
Neti melanjutkan PT PLI berperan mengurus seluruh kegiatan ekspor BBL tersebut. Sedangkan PT ACK hanya sebagai perusahaan yang melakukan koordinasi dengan perusahaan pengekspor BBL dan menerima keuntungannya saja.
"PT ACK mengecek ke eksportir berapa banyak yang dikirim, kapan dikirim. Selanjutnya operasional diserahkan ke PT PLI," terang Neti.
Sehingga, kata Neti, biaya pengiriman sejatinya hanya dibebankan Rp350 per ekor benur melalui PT PLI. Sisanya sebesar Rp1.450 per ekor mengalir ke pemegang saham di PT ACK.
"Dilaporkan ke pemegang saham sesuai dengan yang tertera di akta. (Ditransfer ke pemegang saham)," ucap Neti.
Pemegang saham yang dimaksud yakni Achmad Bachtiar dengan saham sebanyak 41,65 persen, Amri sebanyak 41,65 persen, dan Yudi Surya Atmaja selaku Komisaris dengan saham sebanyak 16,7 persen.
Neti diperiksa sebagai saksi untuk enam terdakwa. Terdiri dari eks Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, asisten pribadi Edhy, Amiril Mukminin, dan staf khusus menteri kelautan dan perikanan Safri.
Kemudian staf istri menteri kelautan dan perikanan Ainul Faqih, staf khusus menteri kelautan dan perikanan Andreau Pribadi Misanta; dan Siswadhi Pranoto Loe. Mereka diduga sebagai pihak penerima dan perantara suap izin ekspor BBL.
Atas perbuatannya itu, para terdakwa didakwa dengan Pasal 12 huruf a Undang -Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang- Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP, dan.
Pasal 11 Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 65 ayat (1) KUHP.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Daerah di Papua dengan Biaya Distribusi Logistik Pemilu Tertinggi, Butuh Rp10 Miliar Sampai TPS
Tingginya biaya distribusi logistik Pemilu di Papua tidak terlepas dari medan terjal
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaGaji Pelaut di Kapal Bulk Carrier Bikin Tepuk Jidat, Tak Main-Main Dibayarnya Pakai Dolar
Belum lama ini, salah satu kru kapal Bulk Carrier membocorkan informasinya yang bikin tepuk jidat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada Pemilu, Industri Logistik Target Bakal Cetak Kinerja Kinclong di 2024
Pendapatan ini didukung oleh dua segmen utama, yaitu penjualan semen (60 persen) dan jasa angkut (40 persen).
Baca SelengkapnyaBea Cukai Gerebek Pengiriman Rokok Ilegal Lewat Jasa Ekspedisi di Malang
Penindakan tersebut berawal dari informasi yang diterima petugas
Baca SelengkapnyaEkspor Indonesia ke China Anjlok 20 Persen di Januari 2024, Ternyata Ini Pemicunya
BPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaOperasi Jasa Ekspedisi, Bea Cukai Bongkar Pengiriman Rokok Ilegal Bernilai Rp203 Juta
Bea Cukai Malang memantau pergerakan rokok ilegal yang kerap dikirim melalui jasa ekspedisi
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Indonesia Masuk Negara Menengah Atas, Pendapatan per Kapita Capai USD 5.400
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya