Saksi bungkam, jadi alasan polisi sulit bikin sketsa pelaku
Merdeka.com - Polisi mengaku mengalami kesulitan dalam membuat sketsa wajah pelaku kelompok bersenjata yang menyerang Lapas Cebongan, Sleman, DIY. Sebab, sejumlah saksi yang dimintai keterangan, termasuk sipir penjara mengaku tidak melihat jelas para pelaku.
"Keterangan saksi mengatakan buram karena malam jadi mendeteksi susah," jawab Kabid Humas Polda DIY, AKBP Anny Pudjiastuti di Hotel Maharadja, Jakarta Selatan, Rabu (27/3).
Tak hanya sulit membuat sketsa, penyidik juga kesulitan untuk mendeteksi simbol dan bahasa yang digunakan pelaku. Sebab, saat ditanya, para saksi memilih diam.
"Kalau dari keterangan 45 saksi-saksi tidak mengatakan itu karna saksi lebih cenderung diam," lanjutnya.
Anny menyebutkan, saat kejadian saksi-saksi termasuk sipir ketakutan saat kelompok bersenjata itu mengancam akan meledakkan pintu Lapas dan memaksa masuk.
"Saat itu mereka ketakutan, pelaku bilang saya dari Polda DIY. Trus penjaga bilang bilang mohon waktu, si pelaku tidak sabar masuk paksa tunjukan sel," tutupnya.
Sebelumnya, Indonesia Police Watch menilai polisi seharusnya bisa membuat sketsa wajah pelaku penembakan di lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta. Apalagi beberapa penjaga lapas sempat melihat pelaku penembakan saat menyodorkan surat izin masuk palsu dari Polda DIY.
"Polri harus segera membuat sketsa wajah salah satu dari 17 anggota pasukan siluman yang menyerbu dan mengeksekusi mati 4 tahanan di Lapas Cebongan, Sleman. Sketsa wajah itu kemudian dipublikasikan ke publik," ujar Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane dalam rilisnya, Rabu (27/3).
Selain wajah, menurut Neta, polisi juga bisa mengidentifikasi pelaku lewat kebiasaan pelaku menaruh peralatan tempur mereka. Dari situ diketahui dari mana gerombolan tersebut bersenjata.
"Polisi juga perlu membuat sketsa pasukan penyerbu yang menggunakan topeng. Dari sketsa ini akan bisa diketahui pasukan penyerbu itu berasal dari mana. Kebiasaan menggunakan peralatan dan menempatkan asesoris, seperti granat di bagian tubuhnya bisa menjadi indikasi," lanjutnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Ini Tetap Semangat Bekerja Walaupun Harus Pakai Kruk untuk Berjalan, Keluarga Setia Mendampingi
Ia membagikan kisahnya berjuang dengan kondisi sakit. Untungnya keluarganya tetap setia mendampingi.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa Kejiwaan Siskaeee Hari Ini
Siskaeee melalui pengacaranya sempat mengaku mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPolisi Ini Diuji Kesetiaannya dengan Pacar oleh Atasan, Aksinya Sukses Bikin Kekasih Klepek-klepek
Viral di media sosial sosok polisi yang duji kesetiannya dengan pacar oleh atasannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa Kejiwaan Siskaeee Hari Ini
Tofan menyebutkan alasan penangguhan penahanan karena kliennya sedang sakit.
Baca SelengkapnyaSosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaMasih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024
Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaPolisi Terima 322 Laporan Pelanggaran Pidana Pemilu 2024, Turun Drastis dari 2019
Sebanyak 65 kasus di antaranya tengah ditangani kepolisian.
Baca SelengkapnyaKesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca Selengkapnya