Saksi bantah terdakwa membunuh Izzun Nahdliyah
Merdeka.com - Sidang Praperadilan dugaan rekayasa kasus pembunuhan mahasiswi UIN, Izzun Nahdliyah kembali digelar di Pengadilan Negeri (PN) Tangerang, Jumat (3/8). Kali ini agenda sidang adalah mendengarkan keterangan para saksi dari pihak pemohon (keluarga tersangka).
Sidang yang di ketuai oleh I Wayan Sumerta menghadirkan enam orang saksi yakni Abdul Fatah, Rukiyah, Amsuri, Adang, Asamad Duha, dan Nurjen. Dalam kesaksiannya, mereka membantah para tersangka yakni Noriv Juandi, Sandra Susanto, Endang bin Rasta dan Jasrip, melakukan pembunuhan.
"Saat pembunuhan terjadi pada 7 April 2012, mereka semua sedang berada di rumah. Ada yang sedang ngobrol, ada yang sedang ngopi. Keesokannya mereka baru tahu ada pembunuhan tersebut," kata Ferdinand Montororing, kuasa hukum para tersangka ketika ditemui seusai persidangan.
Menurutnya, sah saja pihak Polresta Tangerang membantah rekayasa kasus itu. Namun semua itu akan dibuktikan dalam persidangan nanti. "Kita punya bukti-bukti lain yang menguatkan. Untuk observasi kasus ini saja saya butuh waktu hingga dua bulan. Surat penyataan Oleng tentang pembunuhan Izzun yang dia lakukan sendiri juga ditanda tangani kepala Rutan Jambe. Itu tidak sembarangan," ucapnya.
Sementara itu, Kasat Reskim Polres Kabupaten Tangerang Kompol Shinto Silitonga di luar persidangan membantah jika pihaknya melakukan rekayasa. Menurutnya para tersangka telah mengakui peran masing-masing dalam peristiwa itu.
"Karena itulah kami akan mengajukan satu saksi kunci. Kami juga akan buka administrasi penyidikan. Kami akan buktikan bahwa kami bertindak sesuai prosedur," ucapnya.
Terkait surat penahanan para tersangka yang tidak dimasukkan pasal pemerkosaan, kata Shinto, hal itu bisa saja terjadi. Sebab, pada saat surat tersebut disusun, hasil otopsi baru keluar. Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), para tersangka dijerat pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana dan 285 KUHP tentang pemerkosaan.
"Kami berkeyakinan Oleng tak bisa melakukan serangkain kegiatan itu seorang diri. Mana mungkin dia membawa korban yang sudah lemah dari rumahnya di Tigaraksa ke TKP yang jaraknya sekitar lima kilometer dengan motor seorang diri?" ucap Shinto.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaSaking istimewanya ayam kampung, hewan ini sampai dianggap sakral oleh masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaIqbal juga sesekali menyapa dan berbincang dengan para sopir yang sudah letih di padatnya kemacetan jalan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies berharap dengan dukungan ulama ini, jangkauannya akan semakin meluas.
Baca SelengkapnyaMuhaimin Iskandar alias Cak Imin menyapa sejumlah warga yang ia lewati
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, Letkol Inf. Nur Wahyudi resmi dilantik menjadi menjadi Dansat-81 Kopassus.
Baca SelengkapnyaSisindiran Sunda ini juga mempunyai pesan yang hendak disampaikan pada pembaca atau para pendengar.
Baca SelengkapnyaMengapa orang Sunda memukul lesung saat terjadi gerhana bulan? begini kisahnya
Baca SelengkapnyaRaihanna Zemma dan mantan istri Sahrul Gunawan rayakan ultah bareng, keduanya lahir di tanggal yang sama 28 Januari.
Baca Selengkapnya