Merdeka.com - Tim kuasa hukum pembacok Jaksa (non aktif) Sistoyo, Deddy Sugarda memohon agar kliennya bisa berobat di luar rumah tahanan (Rutan) Kebonwaru, Bandung. Deddy yang jatuh sakit sejak beberapa hari lalu mengaku tak mendapatkan pelayanan prima dari klinik di dalam Rutan.

Kuasa hukum sudah mengajukan surat permohonan tertanggal 18 Juli 2012 kepada majelis hakim dan juga pihak rutan tempat Deddy ditahan.

"Saya sudah minta kepada pihak rutan agar terdakwa bisa dapat diperiksa di luar rutan," kata kuasa hukum Deddy, Winner Jhonshon, saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Rabu (18/7).

Winner memastikan bawah kliennya itu sedang sakit keras dan membutuhkan perawatan di luar rutan. Sehingga Deddy membutuhkan penanganan yang cepat dari pihak kepolisian.

"Kalau saya ngandelin klinik di Rutan lama. Dulu Deddy pernah mengantri untuk berobat, ternyata Deddy tidak kebagian sehingga kondisinya jadi tidak membaik," ungkapnya.

Dia pun mengaku khawatir dengan kondisi Deddy saat ini. Jika tak segera mendapatkan perawatan maka kondisi Deddy akan mengganggu jalannya proses persidangan yang saat ini masih berlangsung.

"Demi lancarnya persidangan, kami sebagai penasehat hukum mengajukan agar kiranya terdakwa dapat diperiksa atau dirawat di luar rumah tahanan negara," katanya.

Dia pun tak mempermasalahkan di mana Deddy dapat berobat, yang terpenting adalah Deddy bisa lekas sembuh.

Sebelumnya sidang lanjutan perkara pembacokan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi terpaksa ditunda hingga Selasa (24/7) mendatang. Padahal sidang bisa digelar Selasa (17/7) kemarin.

Hal itu dikarenakan Dedi yang kondisinya belum membaik pasca mogok makan. Adapun saksi yang akan dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada sidang kali ini adalah Jaksa (non aktif) Sistoyo yang juga sekaligus korban.