Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sa'id bin Amir, Pemimpin Sederhana Bikin Umar bin Khattab Terharu

Sa'id bin Amir, Pemimpin Sederhana Bikin Umar bin Khattab Terharu Ilustrasi Arab Saudi. ©Pixabay

Merdeka.com - Sa'id bin Amir salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Dia masuk Islam tidak lama sebelum pembebasan Khaibar.

Setelah memeluk Islam, Amirul Mukminin Umar bin Khattab menunjuk Sa'id sebagai walikota Homs, Suriah. Sa’id sempat menolak karena khawatir menjadi korban fitnah. Namun, akhirnya dia menerima amanah tersebut dengan berbagai pertimbangan.

Selama menjadi walikota Homs, Sa’id dan keluarganya hidup sederhana. Harta yang diberikan Umar bin Khattab sebagai bekal selama memimpin tak digunakan sedikit pun. Harta itu ternyata disedekahkan seluruhnya.

Suatu ketika, Khalifah Umar bertemu Sa’id. Umar menyampaikan bahwa warga sangat mencintainya.

"Orang-orang Syria mencintaimu," kata Umar bin Khattab.

"Itu mungkin karena aku suka menolong dan menghibur mereka," jawab Sa’id.

Meskipun banyak warga yang mencintai dan taat pada Sa’id, keluhan dan pengaduan soal kepemimpinannya masih mengalir. Seperti yang terjadi saat Umar bin Khattab berkunjung ke Homs. Dalam kesempatan itu, dia bertanya tentang Sa’id kepada warga yang sedang berkumpul.

Diadukan Warga

Warga menyampaikan empat pengaduan. Pertama, Sa’id disebut tidak keluar rumah untuk menemui mereka hingga menjelang siang. Kedua, Sa’id tidak mau melayani warga pada waktu malam hari.

Ketiga, setiap bulan ada dua hari di mana Sa’id tidak mau keluar, sehingga warga tidak dapat menemuinya. Terakhir, sewaktu-waktu Sa’id jatuh pingsan. Demikian dalam buku Biografi 60 Sahabat Nabi yang ditulis Khalid Muhammad Khalid.

Umar bin Khattab menanyakan langsung kepada Sa’id soal pengaduan warga. Sa’id membela diri.

Said Cuci Baju Sendiri

Dia menegaskan, tak bisa keluar rumah hingga menjelang siang karena harus membuat roti. Sa’id tak memiliki pembantu sehingga seluruh pekerjaan rumah ditangani terlebih dahulu.

Adapun pengaduan kedua, Sa’id mengatakan, tidak mau melayani warga pada waktu malam karena harus beribadah kepada Allah. Sementara dua hari Sa’id tak bisa keluar rumah dalam sebulan, karena harus mencuci pakaian.

"Saya tidak punya pelayan yang akan mencuci pakaian sedangkan saya tidak punya baju yang lain. Jadi, saya memanfaatkan hari itu untuk mencucinya dan menunggu sampai kering, dan di akhir siang saya bisa menemui mereka," terang Said.

Sa’id juga kadang-kadang jatuh pingsan. Alasannya, dia teringat atas kematian Khubaib Al-Anshari. Saat itu, Khubaib Al-Anshari jatuh tersungkur. Tubuhnya disayat-sayat dan diseret oleh kaum Quraisy.

"Setiap terkenang peristiwa yang aku saksikan itu, dan ketika itu aku masih dalam keadaan musyrik, lalu teringat bahwa aku berpangku tangan dan tidak mengulurkan tangan untuk menolong Khubaib, tubuhku gemetar karena takut siksa Allah, hingga ditimpa penyakit yang mereka katakan," ucap Said.

Mendengar pengakuan itu, Umar bin Khattab tidak mampu menahan rasa haru. Dia merangkul dan memeluk Sa'id, serta mencium keningnya yang mulia dan bersinar cahaya.

Menolak Gaji Besar

Uang tunjangan dan gaji Sa’id selama menjabat sebagai walikota Homs sangat besar. Namun, dia hanya mengambil sedikit dari gaji untuk kebutuhan keluarga. Sebagian besar gajinya dibagikan kepada keluarga-keluarga lain yang membutuhkan.

Suatu saat, seseorang menasihati Said agar memanfaatkan harta untuk keperluannya dan keluarga terdekat. Sa’id menolak.

"Mengapa keluargaku dan famili mertuaku saja yang harus lebih kuperhatikan? Demi Allah, tidak! Aku tidak akan menjual keridaan Allah dengan kaum kerabatku," tegasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin Ajak HMI Hadirkan Perubahan: Jangan Menyesal Seperti Tetangga Sebelah

Cak Imin Ajak HMI Hadirkan Perubahan: Jangan Menyesal Seperti Tetangga Sebelah

Kata Cak Imin, kader HMI diminta jangan menyesal tidak ikut gerbong perubahan.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Bersama Anies, Cak Imin Bakal Menemui Sosok Ini saat Masa Tenang Pemilu 2024

Tak Bersama Anies, Cak Imin Bakal Menemui Sosok Ini saat Masa Tenang Pemilu 2024

Masa tenang Pemilu 2024 akan berlangsung mulai Minggu, 11 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Ajak Pendukung Datang Kampanye Akbar di JIS Pakai Baju Putih dan Ikat Kepala Merah Putih

Cak Imin Ajak Pendukung Datang Kampanye Akbar di JIS Pakai Baju Putih dan Ikat Kepala Merah Putih

Cak Imin mengajak seluruh rakyat Indonesia dari elemen manapun untuk turut hadir dalam kampanye akbar terakhir AMIN di JIS.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Cak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa

Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.

Baca Selengkapnya
Cak Imin: Amankan Suara AMIN dan PKB, Jangan Lengah

Cak Imin: Amankan Suara AMIN dan PKB, Jangan Lengah

Suara rakyat yang dipercayakan kepada AMIN harus dikawal hingga akhir.

Baca Selengkapnya
Julid adalah Bentuk Iri Dengki, Ini Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya

Julid adalah Bentuk Iri Dengki, Ini Ciri-ciri dan Cara Menghadapinya

Julid menggambarkan sifat yang suka ikut campur urusan orang lain atau sifat yang suka mencari kesalahan orang lain.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Sowan ke Abuya Muhyiddin di Sumedang: Kalau Kami Menang Jalankan Cita-Cita Kiai

Cak Imin Sowan ke Abuya Muhyiddin di Sumedang: Kalau Kami Menang Jalankan Cita-Cita Kiai

Menurut Cak Imin, AMIN setiap saat membutuhkan bimbingan, terutama dalam hal merawat perjuangan sekaligus merawat amanah kepemimpinan yang diberikan.

Baca Selengkapnya