Said Aqil: Alam Kita Sangat Kaya, Tapi Kemiskinan Sangat Banyak
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menyayangkan kekayaan alam di Indonesia tak membawa kesejahteraan bagi rakyatnya. Ulama asal Cirebon itu menganggap hal itu disebabkan lantaran terjadi salah urus.
"Sebenarnya alam kita sangat kaya, alam kita sangat kaya raya akan tetapi kemiskinan masih sangat banyak karena ada salah kelola. Entah disengaja atau tak disengaja sehingga kekayaan kita tidak dinikmati oleh semuanya," kata Said Aqil dalam acara Pembukaan Rakernas LP Ma'arif NU lewat daring, Sabtu (18/9).
Said menilai kekayaan di negeri ini hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Sementara mayoritas rakyatnya masih terpuruk di jurang kemiskinan.
"Hanya kelompok kecil saja yang merasakan kenikmatan kekayaan alam kita. Hanya bisa dihitung dengan jari konglomerat kita, 50 orang saja kaya raya," ujarnya.
Said pun menyinggung warga NU yang masih banyak terpuruk di tengah kemiskinan. Ia memaknai hal itu sebagai belum diraihnya kebanggan bagi mereka menjadi penduduk Indonesia.
Padahal menurutnya dengan kekayaan alam sebegitu besar, maka mestinya tak pantas penduduk di negeri ini berkecimpung dengan kemiskinan.
"Tidak masuk akal kalau penduduk Indonesia sampai tidak makan, beda dengan misalkan alamnya gersang seperti di Afrika atau Banglades dan negara miskin memang alamnya miskin. Nah kita ini negaranya kaya, alamnya kaya, tapi masyarakatnya miskin ini gak pantas!" tegasnya.
Lebih ironis lagi, menurut Said kuntung-kantung kemiskinan justru didapati pada daerah-daerah yang menjadi sumber kekayaan. Misalnya di daerah tepi tambang, dan daerah pesisir.
"Padahal laut isinya kekayaan luar biasa," katanya.
Untuk itu dirinya menekan pemerintah agar dapat merealisasikan pemerataan di masyarakat. "Bukan hanya pertumbuhan tapi harus ada pemerataan," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori/Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaAksi yang melibatkan beberapa unsur masyarakat itu merupakan langkah nyata untuk menuju Indonesia Maju.
Baca Selengkapnya"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Cak Imin, suara para guru besar dari pelbagai perguruan tinggi di tanah air menjadi peringatan bagi semua elemen bangsa.
Baca SelengkapnyaMenurut Sudirman, seluruh elemen bangsa di tanah air tengah menunggu sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas hal tersebut.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin KPU bertindak sesuai aturan pada pesta demokrasi lima tahunan.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnya