Saat pilpres, tukang tusuk sate minta keluarga coblos Jokowi
Merdeka.com - Mursida, ibunda dari Muhammad Arsad, seorang tukang tusuk sate yang ditahan karena menghina Jokowi tak henti-hentinya menangisi nasib anak sulungnya lantaran ditangkap oleh anggota Mabes Polri, Kamis (23/10) lalu. Wanita yang bekerja sebagai pengupas bawang ini mengaku tak menyangka jika perbuatan anaknya tersebut justru berurusan dengan hukum.
Saat ditemui di rumah kontrakannya di jalan Haji Jum RT 9 RW 1, Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Mursida mengaku bahwa anaknya tersebut tidak mendukung capres-cawapres manapun saat pilpres lalu. Bahkan dia mengaku, sekeluarga memilih Jokowi saat Pilpres.
"Saya sekeluarga nyoblos Jokowi, suami saya juga nyoblos yang nomor dua. Kalau anak saya si Imen (Arsad) dia enggak nyoblos," jelas Mursida, Selasa (29/10).
Mursida menambahkan, Arsad pun sempat meminta dirinya untuk memilih Jokowi. Dia pun heran mengapa, Arsad bisa dipenjara karena menghina Jokowi. Karena menurut pengakuan sang anak, Arsad hanya ikut-ikut saja memposting gambar tersebut ke jejaring sosial Facebook.
"Enggak pernah bahas apa-apa waktu pilpres. Anak saya malah bilang nyuruh nyoblos Jokowi. Katanya yang punya istri aja, jangan yang gak punya istri," jelasnya
"Dia (Arsad) enggak dukung siapa-siapa. Enggak dukung nomor satu enggak dukung nomor dua juga. Kalau kasus ini dia ngakunya cuma ikut-ikut aja di Facebook, saya mah kagak ngarti," ungkapnya.
Sebelumnya, Mabes Polri menyatakan Muhammad Arsad sendiri yang membuat dan mengedit foto seronok Jokowi dan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, Arsad kemudian menyebarnya melalui Facebook bernama Arsyad Assegaf.
"MA ditangkap karena dia memuat, menyebarkan dan memperbanyak gambar pornografi," kata Kamil Razak dalam siaran persnya di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/10).
Atas perbuatannya, lanjut Kamil, pria yang berprofesi sebagai tukang tusuk sate itu disangkakan melanggar UU Pornografi dengan Pasal Pornografi sesuai UU Nomor 44 Tahun 2008 dengan ancaman 12 Tahun Penjara.
"Tak hanya itu Polri juga melapisi dengan UU KUHP Pasal 310, 311 soal pencemaran nama baik," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi hanya menyebut, sebaiknya debat capres nanti malam disaksikan saja.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mengaku mengikuti pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memilih Capres berambut putih.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seperti diketahui, Presiden Jokowi makan malam bersama Prabowo Subianto saat akhir pekan jelang Debat Capres
Baca SelengkapnyaAnies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.
Baca SelengkapnyaJokowi tak menjelaskan secara rinci lokasi TPS tempatnya mencoblos pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHasto meminta Presiden Jokowi netral, dan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku belum melihat Jokowi memihak kepada salah satu pasangan calon.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, sebagai mantan prajurit dia sangat menghormati pekerja keras seperti pedagang bakso.
Baca Selengkapnya