Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rustam tewas tertimpa bongkahan akik 2 ton saat menambang di hutan

Rustam tewas tertimpa bongkahan akik 2 ton saat menambang di hutan Ilustrasi jenazah. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kegiatan menambang batu alam seperti giok atau akik ternyata cukup berbahaya. Hal itu harus mulai disadari para penambang batu mulia itu.

Kejadian buruk menimpa M Jubir alias Rustam (42 tahun), seorang pencari batu alam giok di Aceh. Dia tewas setelah tertimpa bongkahan batu akik seberat sekitar dua ton saat menambang di kawasan Alu Tengku, Kecamatan Beutong, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh.

Kapolres Nagan Raya, AKBP Agus Adrianto mengatakan, peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu (24/5) pukul 14.20 WIB. Saat itu, lanjut dia, korban bersama rekannya, Anto, tengah mencongkel batu Giok Aceh. Posisi mereka berada di bawah bongkahan batu alam itu.

"Dia duduk sambil mencongkel-congkel batu giok yang berada di sekitar lokasi Alu Tengku. Kemudian, batu seberat dua ton berada di atas batu giok yang sedang dicongkel ini bergeser. Akhirnya jatuh menimpa kepala sebelah kanan dan menghimpit tubuhnya," kata Agus seperti dilansir dari Antara, Senin (25/5).

Menurut Agus, Rustam adalah warga Dusun Cot Sala, Gampong (desa) Kulam Jeurneh, Kecamatan Beutong. Saban hari dia memang bekerja sebagai pencari batu alam bersama dengan ribuan masyarakat lain, di kawasan pedalaman Alu Tengku berjarak sekitar 3 hingga 4 jam perjalanan dari ibu kota kecamatan.

Sementara itu, Kapolsek Beutong, Ipda Banta Amad mengatakan, Rustam langsung tewas di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) karena terhimpit bongkahan batu alam seberat dua ton ini. Jasad Rustam baru bisa dipindahkan sekitar tiga jam pasca kejadian, setelah dibantu oleh warga lain berada di lokasi pencarian batu akik.

"Kita membawa dua unit alat penderek ke sana untuk mengevakuasi tubuh korban yang terjepit, dibantu warga yang lain. Sekitar pukul 19.00 WIB, jasad korban baru berhasil kita evakuasi dan mengantarkan ke rumah duka," kata Amad.

Amad melanjutkan, di kawasan setempat memang tidak pernah sepi warga mencari batu giok Aceh dengan beragam jenis, seperti Idocres, Solar, Nefred, Solmed, Black Jade dan banyak jenis lainnya. Hal itu menjadikan kawasan Alu Tengku sumber perekonomian masyarakat setempat.

Sebelum kejadian ini juga pernah ditemukan kasus orang meninggal karena tertimpa kayu. Kawasan pedalaman ini tidak pernah sepi dikunjungi masyarakat buat mencari penghasilan.

"Untuk mengambil foto melakukan identifikasi saja kita tidak diizinkan oleh masyarakat sekitar, meski kami sudah kompromi dan memberi pengertian. Kawasan itu boleh dibilang ada seribuan warga setiap hari masuk mencari nafkah mencari batu giok Aceh," tambah Amad.

Alu Tengku merupakan sungai kecil dengan air begitu jernih. Di dalam air itu dipenuhi dengan bongkahan batu alam. Apabila dilihat secara kasat mata terlihat jelas perbedaan batu alam biasa dengan batu metamorfosis, atau batu giok Aceh.

Para pencari batu alam di kawasan itu bukan hanya orang dewasa, tapi juga para remaja. Setiap pekan, para penambang batu alam itu bisa membawa pulang duit Rp 3 juta sampai Rp 5 juta. Karena menggiurkan, alhasil sebagian besar petani pedalaman setempat memilih beralih profesi mencari batu giok Aceh.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui

Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.

Baca Selengkapnya
Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Lutung Jawa Lifa dan Tingting Dilepasliarkan di Hutan Kawasan Bromo

Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).

Baca Selengkapnya
Rusak Jembatan Agar Truk Sound Bisa Lewat, 10 Pemuda Diamankan

Rusak Jembatan Agar Truk Sound Bisa Lewat, 10 Pemuda Diamankan

Rusak Jembatan Agar Truk Sound Bisa Lewat, 10 Pemuda Diamankan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Menjelajah Hutan Bonsai Fatumnasi di NTT, Ribuan Pohon Kerdil Berusia Ratusan Tahun Bentuknya Bak Orang Menari

Selain alamnya yang indah, Fatumnasi juga dihuni oleh suku tertua di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Baca Selengkapnya
Tragis, Seorang Nenek Tewas Terjebak Kobaran Api yang Melahap Rumahnya

Tragis, Seorang Nenek Tewas Terjebak Kobaran Api yang Melahap Rumahnya

Jasad nenek Katinam ditemukan di lantai 2 rumah dilahap api.

Baca Selengkapnya
Truk Seruduk Tiga Motor dan Rumah di Cianjur, Dua Orang Meninggal dan Tujuh Luka

Truk Seruduk Tiga Motor dan Rumah di Cianjur, Dua Orang Meninggal dan Tujuh Luka

Satu unit truk tronton menabrak sepeda motor dan satu rumah di Cianjur. Dua orang meninggal dunia dan tujuh lainnya luka-luka dalam peristiwa itu.

Baca Selengkapnya
Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

Jelang Mudik Lebaran KAI Siapkan 24 Kereta Tambahan, Simak Rute dan Jadwalnya

KAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik

Baca Selengkapnya
Hingga Jelang Siang, 4 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir

Hingga Jelang Siang, 4 RT di Jakarta Masih Terendam Banjir

Sebanyak 57 RT yang juga sempat teredam banjir kini air sudah surut dan mereka mulai membersihkan rumah.

Baca Selengkapnya
Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Menguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia

Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.

Baca Selengkapnya