Rumah dokter dirampok, 3 penghuni kritis
Merdeka.com - Perampokan terjadi di rumah dr Riliani yang berada di Jalan Letjen Harun Sohar, Kelurahan Kebun Bunga, Sukarami, Palembang, Rabu (13/4). Tiga penghuni rumah kritis karena mengalami luka bacok dan pemukulan.
Ketiga korban di antaranya dua orang pembantu, Ana (18) dan Iyum (47), serta seorang anak dr Riliani, Faqih (11). Mereka dilarikan ke Rumah Sakit RK Charitas Palembang untuk menjalani perawatan intensif.
Dari informasi yang dihimpun, peristiwa berdarah itu terjadi saat para korban tidur di kamar masing-masing. Seorang pelaku masuk ke rumah dan langsung menuju kamar Ana dan Balqis (6), anak pemilik rumah.
Tanpa banyak bicara, pelaku memukuli Ana dengan kayu. Agar tidak terjadi lebih bahaya, Ana pura-pura pingsan. Usahanya itu berhasil yang membuat pelaku meninggalkannya.
Ternyata pelaku tak langsung kabur. Pelaku justru masuk ke kamar lain dan mendapati Iyum dan Faqih. Keduanya dibacok beberapa kali oleh pelaku di bagian kepala dan perut. Pelaku langsung kabur dengan memanjat pagar rumah.
Mendengar suara teriakan dan keributan, warga mendatangi lokasi dan mendapati para korban terkapar dengan berlumuran darah. Warga memutuskan menghentikan mobil pikap yang melintas untuk membawa para korban ke rumah sakit.
Dr Riliani mengaku saat kejadian dirinya sedang bertugas di Musi Banyuasin, sedangkan suaminya, Sudi Widodo bekerja di di Muaraenim. Dia mendapat kabar dari tetangganya jika rumahnya dirampok.
"Saya langsung pulang begitu dapat kamar. Yang luka-luka dua pembantu dan satu anak saya. Sedangkan anak saya Balqis tidak apa-apa," ungkap dr Riliani, Rabu (13/4).
Riliani mengatakan, belum diketahui pasti barang yang diambil perampok. Dia fokus menangani pembantu dan anaknya yang sedang dirawat di rumah sakit.
"Untuk kerugian belum terlihat tapi memang belum dicek," kata dia.
Kapolsekta Sukarami Palembang Kompol Nurhadiansyah mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Dugaan sementara, pelaku masuk dari tembok pagar rumah bagian belakang.
"Dugaannya, pelaku tepergok sehingga melukai para korban. Motifnya pencurian, tapi kami dalami lagi motif lain, kemungkinan ada," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaDokter Lo tutup usia pada Selasa (9/1) di RS Kasih Ibu, Solo.
Baca SelengkapnyaMelihat itu, dokter MY meninggalkan ruangan. Sementara TA keesokan harinya melapor ke Polda Sumsel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memang rumah tersebut sebelumnya dimiliki seorang dokter yang terpampang sesuai papan nama Sukita Kurnia dan Santo Kurnia.
Baca SelengkapnyaSelama menjadi dokter, ia sering menyisihkan uang pribadinya untuk biaya berobat pasien yang tidak mampu.
Baca SelengkapnyaMenurut primbon, mata berkedut bisa saja pertanda baik. Tapi menurut medis, mata berkedut justru sesuatu yang normal, atau bahkan bisa menjadi tanda masalah.
Baca SelengkapnyaCukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.
Baca SelengkapnyaTA dan suaminya langsung meninggalkan lokasi. Hanya tim kuasa hukumnya yang menemui awak media untuk menyampaikan keterangan pers.
Baca SelengkapnyaDokter Saskia menyarankan agar tidak langsung mencuci muka setelah beraktivitas di luar ruangan atau terpapar sinar matahari.
Baca Selengkapnya