Merdeka.com - Sebanyak 23 rumah di Kompleks TNI AL, Radio Dalam, Jakarta Selatan dikosongkan. Salah satu anak dari almarhum purnawirawan Letu Basuki berang karena rumah itu sudah ditempati sejak 1956 saat orang tuanya masih menjadi anggota TNI aktif.

"Bapak gue pejuang, gue sakit hati, gue enggak bangga jadi anak pejuang kalau kaya gini jadinya," kata Elang kepada wartawan, Senin (4/6).

Elang menjelaskan, rumah tersebut sudah ditempati sejak komplek perumahan tersebut sejak didirikan kedua orang tuanya. Walau kini ayahnya sudah tidak ada, dia berharap adanya ganti rugi dari pihak TNI terhadap rumah yang ditempatinya.

"Yang semestinya gimana, kita tahu sekarang yang di kolong jembatan saja dapat kompensasi," katanya.

Sementara itu istri Elang, Dewi sambil menggendong anaknya yang bernama Nikita menangis terseguk saat cat semprot ditorehkan di tembok rumah yang ditempatinya. Dia mengatakan, bahwa usaha fotocopi Abadi Jaya yang ia geluti dengan suaminya sebagai usaha pokok untuk menghidupi keluarganya.

"Enggak ada penghasilan, anak masih sekolah, kita hanya andalkan usaha ini aja," tuturnya.

Seperti diberitakan, hari ini sebanyak 23 rumah Komplek TNI AL Gandaria (Radio Dalam) Jakarta Selatan ditertibkan oleh Lantamal III. Berdasarkan rilis yang diterima merdeka, sebanyak 4 rumah sudah bersedia mengosongkan rumahnya dan mengganti kepada anggota TNI yang masih aktif setelah dilakukannya negosiasi.

Selain itu, rumah-rumah yang berada tepat di Jl Radio Dalam Raya yang dijadikan sebagai tempat usaha disegel oleh pihak TNI dengan tulisan 'Tanah milik TNI-AL dalam pengawasan Lantamal III'.