RS Polri Observasi Kejiwaan ABG Pembunuh Bocah di Sawah Besar
Merdeka.com - Tim medis Rumah Sakit Polri Kramat Jati melakukan observasi terhadap dugaan masalah kejiwaan Remaja NF (15), pembunuh bocah enam tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
"Pasien baru masuk. Masih diobservasi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Polisi RS Polri Kramat Jati, Kombes Agung Widjajanto, Senin (9/3).
Dia menjelaskan, NF sebelumnya dikirim dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) anak di Cinere, Depok, menuju RS Polri pada Minggu (8/3) sore. Namun saat ditanya lebih jauh terkait proses penanganan psikologi NF, Agung belum bisa menjawab.
"Sebentar, nanti saya belum bisa jawab," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Seorang remaja perempuan NF (15) membunuh anak tetangga yang baru berusia lima tahun, berinisial APA di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (5/3).
"Iya, karena kan pemeriksaan psikologi dokternya ada di sana," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Polisi Heru Novianto.
Mengenai kapan perkiraan hasil tes kejiwaan selesai, Heru menyerahkan sepenuhnya kepada tim dokter di RS Polri Kramat Jati. "Nanti kita tanya dokternya," tutup Heru.
Seperti diberitakan sebelumnya, NF mendatangi Polsek Taman Sari pada Jumat (7/3) dan mengaku telah membunuh seorang anak perempuan usia 6 tahun. Usai membunuh, jasad korban disimpan di dalam lemari.
Kabid Humas Polda Metro Jakarta, Kombes Yusri Yunus, mengatakan pengakuan NF dirinya memiliki hasrat untuk membunuh seseorang.
Hasrat tersebut membuncah kala rumah NF kosong dan di saat yang bersamaan ada korban main ke kediamannya.
"Timbul rasanya ingin membunuh dan pada saat melihat korban, korban dipanggil untuk diambilkan mainan di bak mandi," kata Yusri di Mapolres Jakarta Pusat, Sabtu (7/3).
Akhirnya karena sudah terbiasa bermain di sana, korban menuruti permintaan pelaku. Korban kemudian ditenggelamkan sampai lebih kurang lima menit.
"Lalu diangkat dimasukkan ke dalam ember, lalu ditutup pakai seprai," jelasnya.
Setelah korban tidak bernyawa, NF sempat ingin membuang mayat namun merasa takut.
Kamis malam (5/3), NF akhirnya membawa korban yang berada di ember tersebut ke kamarnya dan dimasukkan ke dalam lemari.
"Malam hari dia masih tidur di kamar. Besok pagi dia berangkat sekolah kemudian dia membawa baju biasa," kata Yusri.
Barulah pada Jumat (6/3) pagi, NF mengaku pada polisi telah membunuh seorang bocah.
Awalnya polisi tidak memercayai atas pengakuan pelaku. Polisi mengecek lokasi dan ditemukan jasad korban.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan itu sesuai dengan perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaPencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sasaran operasi yakni kendaraan yang melintas menuju penyeberangan kapal fery Pelabuhan Bakauheni
Baca SelengkapnyaRS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKorlantas menjelaskan persiapan mudik balik Lebaran 2024 mencapai 98 persen.
Baca SelengkapnyaKepala Korlantas Polri, Irjen Pol. Aan Suhanan mengatakan, tim pengurai akan ada di setiap polda bertugas menyelesaikan permasalahan arus lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKobaran api membuat kepanikan di ruang perawatan karena letaknya berdekatan.
Baca SelengkapnyaPolri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.
Baca Selengkapnya