RS Internasional Bali Rampung Akhir 2023, WNI Diharapkan Tak Berobat ke Luar Negeri
Merdeka.com - Rumah Sakit Internasional yang kini dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan, Sanur, Denpasar Selatan, Bali, ditargetkan rampung akhir 2023. Kehadiran rumah sakit tersebut diharapkan akan menjadi tujuan warga Indonesia yang selama ini berobat ke luar negeri.
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace berharap Rumah Sakit Internasional memberikan manfaat dan dampak kesejahteraan bagi masyarakat Bali. Dia juga berharap rumah sakit tersebut melestarikan budaya Bali dalam mengembangkan pengobatan herbal.
"Sekaligus bisa menjaga kelestarian alam Bali selanjutnya dan potensi-potensi Bali yang herbal dan lain sebagainya," kata Cok Ace, di Denpasar, Bali, Senin (23/11).
Menurutnya, penanganan kesehatan berbasis teknologi sudah banyak dilakukan. Namun, pengobatan melibatkan budaya lokal sangat jarang ditemukan.
Cok Ace mengatakan, Rumah Sakit Internasional tidak hanya ingin menarik pasien dalam negeri tapi juga luar negeri. Dia mencatat, selama ini banyak wisatawan Australia yang mendatangi Bali untuk menjalani perawatan khusus gigi.
“Ini yang perlu kita perhatikan. Itu sudah kita rintis dari beberapa puluh tahun bagaimana kita membuka pengobatan untuk gigi di Bali. Karena, beberapa negara tidak memberikan asuransi terhadap pengobatan gigi, Bali punya peluang untuk itu dan ini salah satunya dan belum yang lainnya lagi," ujarnya.
Sementara, Direktur Utama, PT.Pertamina Bina Medika-IHC dr. Mira Dyah Wahyuni yang mengawal pendirian rumah sakit tersebut mengatakan, Indonesia kehilangan Rp97,6 triliun dalam setahun. Kondisi ini terjadi karena hampir dua juta orang Indonesia bepergian ke luar negeri untuk tujuan pemeriksaan kesehatan serta pengobatan berkelanjutan lainnya seperti kanker dan aestethic.
Bila Rumah Sakit Internasional berdiri di kawasan KEK, Sanur, Mira menargetkan sedikitnya 10 hingga 15 persen warga Indonesia berobat ke Pulau Bali dan tidak lagi keluar negeri.
"Kita mempelajari setelah kita lihat pangsa pasar dua juta. Sebetulnya target awalnya Indonesia tidak pergi dari dua juta itu saja di tahun pertama. Kita proyeksi sekitar 10 sampai 15 persen dari dua juta itu, kami sudah bisa hiduplah dari sisi perekonomiannya," ujarnya.
Ia menyebutkan, pembangunan rumah sakit diharapkan selesai pada akhir 2023 dan beroperasi penuh pada awal tahun 2024. Rumah sakit tersebut, berdiri di atas lahan seluas 5,0 Ha atau dengan luas bangunan sekitar 60.000 M2 di empat lantai yang dikelilingi oleh landscape tanaman tropis, dan pengembangan Bali International Hospital (BIH) dan merencanakan 250 tempat tidur rawat inap, dengan 6 pusat unggulan kelas dunia, terutama di sektor cardiology, oncology, neurology, untuk manajemen penyakit kritis.
"Selain itu, gastro-hepato (Gastroenterology), orthopaedic serta medical check up akan menjadi spesialisasi medis yang sepenuhnya terintegrasi ke dalam Rumah sakit ini," ujarnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1 Tahun 2023 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Rumah Sakit di Kawasan KEK. Dengan adanya aturan ini, diharapkan tenaga kesehatan warga negara Indonesia lulusan luar negeri dapat berpraktek tanpa melalui prosedur adaptasi di universitas pendidikan terlebih dahulu dengan misi untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi secara progresif serta masuknya obat-obatan berkualitas tinggi sesuai izin edar dapat digunakan.
Para dokter tersebut nantinya didukung dan dipandu oleh The Medical Advisory Board yang terdiri dari guru besar dan pakar bidang kedokteran yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia, untuk mencapai keunggulan klinis, operasional dan bisnis.
"Rumah sakit Bali yang baru ini akan mampu meningkatkan daya saingnya dibandingkan dengan institusi regional lainnya dan memberikan ketenangan pikiran kepada pasien masa depan. Pasalnya, pasien dapat meyakini bahwa penyedia layanan kesehatan mereka berkolaborasi dengan institusi dunia yang terpercaya di industri kesehatan ini," ujarnya.
Ia menyebutkan, Rumah Sakit Internasional Bali berkomitmen untuk menempatkan dan menumbuhkan reputasi Bali sebagai destinasi medical tourism terkemuka di Indonesia. Mira berharap dapat terus dipercaya dan mendapatkan dukungan penuh baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat sehingga dapat mencapai tujuan bangsa yakni membawa potensi Indonesia melalui Bali.
“Pada akhirnya, rumah sakit internasional ini menjadi kebanggaan dan semakin berkontribusi dalam meningkatkan pendapatan daerah. Ini bagian dari komitment badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk Indonesia,” ujar dr Mira.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaMendiang Rizal menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (2/1) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca SelengkapnyaWisatawan nusantara secara mayoritas memilih menginap di rumah saudara atau kerabat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keberadaan rumah sakit-rumah sakit tersebut akan bermanfaat bagi negara dan masyarakat.
Baca SelengkapnyaInsiden tersebut diketahui terjadi Selasa (23/1) sekitar pukul 01.00 WITA.
Baca SelengkapnyaRibuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRizal Ramli meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta pada pukul 19.30 WIB.
Baca Selengkapnya92 ribu NIK itu terdiri dari 81.119 warga yang telah meninggal dunia dan 11.374 warga yang RT-nya sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaSetelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca Selengkapnya