Robert Tantular mengaku tak diajak rapat KSSK
Merdeka.com - Salah satu pemilik saham Bank Century, Robert Tantular, berkelit ihwal penetapan bank itu sebagai bank gagal. Dia mengaku tidak pernah diberitahu kalau Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 13 November 2008 memutuskan bank yang kini bernama Bank Mutiara itu ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik, setelah kalah kliring.
"Tidak pernah ada (pemberitahuan bank gagal)," kata Robert saat bersaksi dalam sidang terdakwa Budi Mulya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (24/4).
Robert mengaku tidak pernah dilibatkan dalam rapat penentuan pemberian Fasilitas Pinjaman Jangka Pendek kepada Bank Century sebesar Rp 689 miliar pada 14 November 2008. Sementara dalam rapat Komite Stabilisasi Sistem Keuangan buat penetapan pengucuran Penambahan Modal Sementara antara Kementerian Keuangan dan BI kepada Bank Century pada 20 sampai 21 November 2008, Robert mengaku hadir tapi tidak dilibatkan.
"Waktu rapat KSSK saya dipanggil ke Kementerian Keuangan sore hari pada 20 November. Tapi saya cuma diminta tunggu saja di sebuah ruangan sampai pagi. Saya memang tanda tangan di dalam daftar hadir, tapi enggak tahu isi rapat. Karena saya kan enggak tanda tangan notulen rapat," ujar Robert.
Robert lantas mengatakan, usai rapat KSSK, dia ditodong meneken sebuah surat oleh perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan. Menurut Robert, isi surat itu adalah mendesak dia menyetorkan uang minimal 20 persen dari kebutuhan jika ingin ikut dalam penyertaan modal kembali Bank Century.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetap Ikut Rapat Meski Masuk Rumah Sakit, Aksi Anggota KPPS Ini Bikin Salut
Pemilu tinggal hitungan hari, petugas KPPS tentu tengah disibukkan dengan segala persiapan menuju hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik RS Gatoel Mojokerto Dilahap Api, Pasien Kandungan Berhamburan Selamatkan Diri
Saat api berkobar, seluruh pasien di lantai 1 ruang kandungan langsung berhamburan keluar menyelamatkan diri.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anggota KPPS di Tangsel Meninggal Setelah Sakit Seusai Kawal TPS
Seorang anggota KPPS di Tangerang Selatan, Pedrik (37) meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAnggota KPPS di Kendal Meninggal Dunia saat Penghitungan Suara
Sorang anggota KPPS di Kendal, Teguh Joko Pratikno (43) meninggal dunia saat penghitungan suara pada Rabu (14/2) sekitar pukul 23.30 WIB.
Baca SelengkapnyaSatu Keluarga Tertimpa Tembok Runtuh di Jaksel Saat Lagi Tidur, Empat Orang Terluka
Tiba-tiba tembok tetangga yang lebih tinggi runtuh dan menimpa rumah Suyoto
Baca SelengkapnyaTerbukti Terlibat Pungli di Rutan KPK, 78 Pegawai Disanksi Berat Minta Maaf dan 12 Diserahkan ke KPK
Untuk 78 pegawai KPK dikenakan sanksi berat berupa permintaan maaf secara langsung dan terbuka
Baca SelengkapnyaKelelahan Selesai sampai Dini hari, 5 Petugas KPPS di Tangsel Dibawa ke Rumah Sakit
Meski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaDewas Jatuhkan Sanksi Berat Koordinator Kamtib Rutan KPK, Terbukti Terima Suap
menjatuhkan vonis terhadap Koordinator Kamtib rutan KPK, Sopian Hadi dengan sanksi etik berat
Baca Selengkapnya