Risma Harap Anak-Anak Kenali Perjuangan Pahlawan Indonesia
Merdeka.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengharapkan anak-anak dapat mengenali perjuangan para pahlawan Indonesia. Sehingga mereka tidak hanya mengenal pahlawan dari gambar mata uang yang diedarkan oleh Bank Indonesia.
“Terus terang harapan saya bukan sekadar ini penghargaan, utamanya anak-anak bisa mengenal pahlawan mereka,” katanya di Jakarta, Jumat (8/10).
Dia yang membawahi Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial Kemensos juga mengharapkan anak-anak tak hanya mengetahui perjuangan pahlawannya lewat materi buku pelajaran. Di Surabaya, Risma mengatakan, ada sekolah khusus agar anak-anak dapat menghargai para pahlawannya.
“Sehingga mereka tidak putus asa dan mudah menyerah saat mereka kesulitan. Itu menjadi penting, bahwa pejuang kita sangat minim senjata, minim pengetahuan perang, tapi bisa menang melawan penjajah,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Politikus PDIP itu mengungkapkan, ingin membangkitkan masa semangat rasa persatuan dengan mengingat para pahlawan yang ada dalam uang kertas Rupiah.
Sebelumnya, Risma mengunjungi ahli waris keluarga Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno atau Bung Karno, Guntur Soekarno Putra, di Jakarta, untuk meminta izin penggunaan foto pada uang Rupiah cetakan baru.
Sebelum mengunjungi keluarga Bung Karno, Risma sempat mengunjungi ahli waris keluarga Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta atau Bung Hatta, yakni Meutia Hatta.
Selain Soekarno dan Mohammad Hatta, ada enam ahli waris yang diminta persetujuannya untuk pengeluaran uang Rupiah cetakan baru, yaitu Raden Djuanda Kartawidjaja, Cut Meutia, Mohammad Husni Thamrin, KH Idham Chalid, Frans Kaesiepo, GSSJ Ratulangi.
Nominal uang yang dikeluarkan dalam bentuk uang kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000 dengan tetap mempertahankan gambar Pahlawan Nasional pada uang Rupiah kertas tahun emisi 2016.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaAzwar Anas enggan menanggapi lebih jauh terkait pandangan PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto mengatakan, sikap oposisi atau koalisi akan dilakukan demi kepentingan rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaPDIP menyampaikan rencana pengajuan hak angket dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta.
Baca SelengkapnyaNasDem mengaku tengah berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai yang menginisiator hak angket.
Baca Selengkapnyahakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca Selengkapnya