Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Risma Harap Anak-Anak Kenali Perjuangan Pahlawan Indonesia

Risma Harap Anak-Anak Kenali Perjuangan Pahlawan Indonesia Risma Lanjutkan Bansos Covid-19 di 2022. ©Liputan6.com/Yopi Makdori

Merdeka.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengharapkan anak-anak dapat mengenali perjuangan para pahlawan Indonesia. Sehingga mereka tidak hanya mengenal pahlawan dari gambar mata uang yang diedarkan oleh Bank Indonesia.

“Terus terang harapan saya bukan sekadar ini penghargaan, utamanya anak-anak bisa mengenal pahlawan mereka,” katanya di Jakarta, Jumat (8/10).

Dia yang membawahi Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial Kemensos juga mengharapkan anak-anak tak hanya mengetahui perjuangan pahlawannya lewat materi buku pelajaran. Di Surabaya, Risma mengatakan, ada sekolah khusus agar anak-anak dapat menghargai para pahlawannya.

“Sehingga mereka tidak putus asa dan mudah menyerah saat mereka kesulitan. Itu menjadi penting, bahwa pejuang kita sangat minim senjata, minim pengetahuan perang, tapi bisa menang melawan penjajah,” ujarnya seperti dilansir dari Antara.

Politikus PDIP itu mengungkapkan, ingin membangkitkan masa semangat rasa persatuan dengan mengingat para pahlawan yang ada dalam uang kertas Rupiah.

Sebelumnya, Risma mengunjungi ahli waris keluarga Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno atau Bung Karno, Guntur Soekarno Putra, di Jakarta, untuk meminta izin penggunaan foto pada uang Rupiah cetakan baru.

Sebelum mengunjungi keluarga Bung Karno, Risma sempat mengunjungi ahli waris keluarga Wakil Presiden pertama Indonesia Mohammad Hatta atau Bung Hatta, yakni Meutia Hatta.

Selain Soekarno dan Mohammad Hatta, ada enam ahli waris yang diminta persetujuannya untuk pengeluaran uang Rupiah cetakan baru, yaitu Raden Djuanda Kartawidjaja, Cut Meutia, Mohammad Husni Thamrin, KH Idham Chalid, Frans Kaesiepo, GSSJ Ratulangi.

Nominal uang yang dikeluarkan dalam bentuk uang kertas pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, Rp5.000, Rp2.000 dan Rp1.000 dengan tetap mempertahankan gambar Pahlawan Nasional pada uang Rupiah kertas tahun emisi 2016.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru
Politikus PDIP Sebut Keppres Pemberhentian Prabowo Harus Dicabut Sebelum Beri Pangkat Baru

Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.

Baca Selengkapnya
Tak Semua Menteri PDIP Hadiri Pelantikan AHY, Begini Kata MenPAN Azwar Anas
Tak Semua Menteri PDIP Hadiri Pelantikan AHY, Begini Kata MenPAN Azwar Anas

Azwar Anas enggan menanggapi lebih jauh terkait pandangan PDIP.

Baca Selengkapnya
Hasto Bicara Sikap PDIP: Di Dalam atau Luar Pemerintahan Demi Kepentingan Rakyat
Hasto Bicara Sikap PDIP: Di Dalam atau Luar Pemerintahan Demi Kepentingan Rakyat

Hasto mengatakan, sikap oposisi atau koalisi akan dilakukan demi kepentingan rakyat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP
Pemakzulan Jokowi Dianggap Pengalihan Isu Pihak yang Takut Kalah, Begini Kata Sekjen PDIP

Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.

Baca Selengkapnya
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
Soal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat

PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.

Baca Selengkapnya
PDIP: Hak Angket Tidak Ada Kaitan dengan Pembatalan Pemilu dan Pemakzulan Jokowi
PDIP: Hak Angket Tidak Ada Kaitan dengan Pembatalan Pemilu dan Pemakzulan Jokowi

PDIP menyampaikan rencana pengajuan hak angket dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta.

Baca Selengkapnya
PPP dan NasDem Kompak Tak Serukan Hak Angket Saat Rapat Paripurna
PPP dan NasDem Kompak Tak Serukan Hak Angket Saat Rapat Paripurna

NasDem mengaku tengah berkomunikasi dengan PDIP sebagai partai yang menginisiator hak angket.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden
Hakim MK Arief Hidayat: Pilpres 2024 Paling Hiruk Pikuk, Ada Pelanggaran Etik hingga Isu Cawe-Cawe Presiden

hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.

Baca Selengkapnya