Rincian 101,68 Juta Dosis Vaksin Covid-19 yang Didistribusikan ke Daerah
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengungkapkan, per 8 Agustus 2021, pemerintah telah mendistribusikan vaksin COVID-19 sebanyak 101,68 juta dosis ke daerah. Angka itu setara dengan 94 persen vaksin COVID-19 yang sudah dirilis yakni 107,82 juta dosis.
"Dari 101,68 juta dosis vaksin yang telah dikirim ke 34 provinsi, lebih dari 77 juta dosis yang digunakan," ujar Johnny, Kamis (12/8/2021).
Menurut Johnny, mayoritas vaksin yang didistribusikan tersebut merupakan vaksin Sinovac yang diolah oleh PT Bio Farma (Persero) sebanyak 81,42 juta dosis. Disusul oleh vaksin AstraZeneca 14,79 juta dosis, Sinovac yang diimpor dalam bentuk jadi sebanyak 3 juta dosis, Moderna 2,95 juta dosis, dan Sinopharm 460,88 ribu dosis.
Dia menjelaskan, penting untuk diketahui bahwa vaksin yang didatangkan dalam bentuk bulk atau bahan baku adalah vaksin dari Sinovac. Vaksin tersebut masih memerlukan proses lebih lanjut di Bio Farma untuk diolah menjadi produk jadi memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk kemudian di-distribusikan.
Adapun, lanjut Johnny, untuk jenis vaksin jadi yang diterima, tetap ada proses karantina dan juga memerlukan lot rilis dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum didistribusikan.
"Untuk vaksin jadi memerlukan waktu kurang lebih sepekan untuk kemudian di-distribusikan," ujar Menkominfo Johnny.
Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid berharap, stok vaksin COVID-19 yang akan digunakan nantinya diharapkan dapat digunakan dengan cermat. Menurutnya, vaksin yang tersedia tidak hanya untuk memperluas cakupan vaksinasi masyarakat di daerah, juga mempertimbangkan agar masyarakat yang menerima dosis pertama juga dipastikan mendapat dosis kedua pada waktunya.
Nadia juga meminta masyarakat untuk tidak ragu divaksin sesuai dengan jadwal ketersediaan vaksin di daerahnya masing masing.
"Dan jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar upaya menurunkan penularan dapat terus berjalan konsisten," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya