Ridwan Kamil tidak sepakat hasil survei sebut kinerjanya buruk

Merdeka.com - Lembaga swadaya masyarakat eLSID ((Lingkar Studi Informasi dan Demokrasi), dan Univeristas Padjadjaran (Unpad), melakukan jajak pendapat soal kinerja Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, dan Wakil Wali Kota, Oded Muhammad Danial. Menurut mereka, dari hasil survei menyatakan birokrasi Pemkot Bandung ternyata masih buruk.

Ridwan langsung menanggapi hasil survei itu. Emil, sapaan akrab Ridwan, menyebut justru di bawah kepemimpinannya birokrasi Pemkot Bandung membaik dan diganjar beberapa penghargaan skala nasional.

"Kita pakai fakta saja kalau menilai," kata Ridwan di Bandung, Rabu (27/5).

Menurut Ridwan, Pemkot Bandung pada November 2013 atau dua bulan pasca pelantikan memang diberi rapor merah. Reformasi birokrasi dia lakukan dengan berbagai cara. Pada akhirnya, tahun lalu mereka diberi penghargaan oleh Ombudsman sebagai kota yang paling cepat reformasi pelayanan publiknya.

"Jumlah rapor hijaunya hampir semua," ujar Ridwan.

Menurut Ridwan, Komisi Pemberantasan Korupsi juga memberikan penghargaan antikorupsi bagi Kota Bandung. "Ada tiga penghargaan. KPK memberi penilaian bahwa Kota Bandung yang sempat korup dengan segala budayanya, Alhamdulillah bersih dan relatif lebih baik," ucap Ridwan.

Pria berkaca mata itu menilai, penghargaan dari Ombudsman dan KPK merupakan bukti reformasi birokrasi di Bandung tengah ditempuh. "Apakah Ombudsman dan KPK tidak ilmiah? Sangat ilmiah karena menggunakan parameter dan lembaga yang terhormat," tambah Ridwan.

Ridwan mengatakan siap menerima kritik apapun, baik ditujukan kepadanya maupun pemerintah. Asal, dia meminta setiap kritik dilayangkan berbasiskan fakta otentik.

"Saya terima kritikan apapun juga tidak ada masalah, tapi saya harap berbasis fakta. Penghargaan itu adalah ukuran," lanjut Ridwan.