Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan Warga Kota Bandung Akan Rapid Test Corona di GBLA dengan Sistem Drive Thru

Ribuan Warga Kota Bandung Akan Rapid Test Corona di GBLA dengan Sistem Drive Thru Rapid Test di Bogor. ©2020 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung berencana melakukan rapid test virus corona (covid-19) tahap dua di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Kamis (2/4). Ribuan test kit akan digunakan dengan sistem drive thru untuk warga kategori B dan C.

Seperti diketahui, golongan kategori B adalah mereka yang profesinya memiliki interaksi sosial yang massif. Seperti wartawan, petugas transportasi di bandara dan terminal, para ulama dan para pejabat publik yang selalu berinteraksi dengan publik. Selain itu, kategori ini pun meliputi para pedagang pasar. Mereka diberikan pilihan untuk melakukan tes.

Sedangkan kategori C adalah mereka yang tidak berinteraksi dengan OPD dan PDP tapi memiliki gejala yang mirip dengan pengidap virus corona.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengungkapkan, Pemkot Bandung menerima peralatan tes berjumlah 2.000 unit. Selain pelaksanaan massif tes, dia mengaku sudah memberikan bantuan berupa 23.000 paket sembako bagi warga yang terdampak kebijakan jaga jarak.

"Untuk rapid test drive thru, rencananya akan dilakukan pada Kamis (2/4) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) sebanyak 2.948 orang," kata dia melalui keterangan tertulis.

Persiapan lain yang dilakukan adalah merekrut relawan dari kalangan ASN maupun anak muda, seperti instruksi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Selain bertugas untuk memberikan sosialisasi, mereka akan membantu dalam verifikasi data penerima bantuan uang tunai dan paket sembako.

Data Covid-19 dari Pemprov Jabar

Data yang diperoleh dari Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jabar (Pikobar) pada Rabu (1/4), angka positif corona di Jabar tercatat berjumlah 198 pasien. Mereka tersebar di berbagai wilayah. Angka itu belum termasuk bahwa 300 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol Polri di Kota Sukabumi yang dinyatakan positif berdasarkan rapid test.

Di Kota Bandung terdapat 22 pasien yang terinfeksi corona. Empat pasien sudah sembuh sedangkan delapan lainnya meninggal dunia. Sementara sepuluh pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Selain itu, adapula orang yang berstatus berada dalam pemantauan (ODP) total tercatat berjumlah 12.967 orang. Dari angka tersebut, 9.967 masih dipantau sedangkan 3.000 sudah selesai dipantau. Mereka diketahui dipantau selama dua pekan atau 14 hari.

Kemudian, pasien yang berstatus berada dalam pengawasan (PDP) total berjumlah 969. Adapun 242 pasien diketahui sudah selesai diawasi sedangkan 727 pasien masih menjalani pengawasan.

"Sementara dari hasil rapid test yang 22 ribu itu tercatat ada 300-an yang positif ya. Nah langkah kedua adalah 300 an yang positif itu akan dites kedua menggunakan PCR atau swab untuk memastikan," kata dia.

Data Rapid Test

Sementara itu, data rapid test yang sudah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada pekan lalu mencatat warga yang sudah melakukan pemeriksaan berjumlah 10.597 orang di berbagai wilayah. Dari angka itu 9.995 orang negatif, dan sebanyak 409 positif.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jabar Berli Hamdani, dari 409 warga yang positif tersebut akan dilakukan tes lanjutan dalam bentuk test swab. Namun, karena ketersediaan perangkatnya terbatas, pelaksanaannya harus menunggu.

"Nanti, dari 409 positif corona ini, baru bisa dilihat hasil akhirnya setelah dilakukan PCR (dan Swab test) oleh Labkesda Provinsi Jabar," ungkapnya.

Labkesda Provinsi Jabar masih menunggu kiriman sampel spesimen hasil rapid test dari kabupaten/kota untuk diperiksa kembali. Karena ketersediaan perangkat untuk tes swab yang masih sedikit, maka Labkesda Provinsi Jawa Barat, harus berbagi dengan labkes kabupaten/kota dan hanya memberikan tes swab kepada pasien yang tepat sasaran.

"Tes swab hanya diberikan kepada pasien positif berdasarkan hasil tes rapid, atau PDP," ucapnya.

"Untuk menambah persediaan perangkat tes swab, dan VTM (Virus Transfer Media), kami juga saat ini mendapat bantuan dari Unpad dan RSHS, serta sedang meminta tambahan kepada Balitbangkes," terangnya.

Untuk 409 warga yang dinyatakan positif berdasarkan hasil rapid tes, menurut Berli, tentu akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh tim screening dari bidang PDP (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan, di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

"Secara tupoksi, memang akan dilakukan pelacakan riwayat kontak oleh Bidang PDP yang bertugas melakukan penyelidikan epidemiologi, yang akan mencari riwayat kontak PDP secara berjenjang dari lingkungan yang paling dekat yaitu keluarga dan kemudian lingkungan yang terhubung dengan mereka yang dinyatakan PDP," ucapnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Penumpang Pesawat di Bandara Diimbau untuk Pakai Masker

Bandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Hore, Rute Penerbangan di Bandara Radin Inten Bakal Diaktifkan Kembali

Hore, Rute Penerbangan di Bandara Radin Inten Bakal Diaktifkan Kembali

Rute penerbangan ini sempat dinonaktifkan karena ada covid-19.

Baca Selengkapnya
Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal Diduga Malapraktik, Ini Penjelasan RSHS Bandung

Viral Pasien Cabut Gigi Bungsu Meninggal Diduga Malapraktik, Ini Penjelasan RSHS Bandung

Pengunggah menceritakan, setelah anastesi (bius), pasien mengalami henti jantung.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Warga Tangerang Mulai Pilih KA Bandara Dibanding KRL, Penumpang Diprediksi Membludak Saat Nataru

Warga Tangerang Mulai Pilih KA Bandara Dibanding KRL, Penumpang Diprediksi Membludak Saat Nataru

Jumlah penumpang KA Bandara saat ini telah naik tiga kali lipat.

Baca Selengkapnya