Deretan kasus penumpang gelap naik ke ban pesawat
Merdeka.com - Perbuatan Mario Steven Ambarita (21) demi bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) tergolong nekat. Tak bisa membeli tiket, warga Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau ini memilih menjadi penumpang gelap dengan memanjat pagar dan masuk ke dalam pesawat.
Keberadaannya baru diketahui kru maskapai penerbangan Garuda Indonesia setelah pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta dari Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Mario sempat berjalan sempoyongan sebelum akhirnya terjatuh dan dievakuasi menuju klinik bandara.
Pihak maskapai Garuda Indonesia mengaku terkejut saat Mario keluar dari ruang roda pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai terbang dari Pekanbaru.
Mario nekat bersembunyi di dalam roda pesawat. Dia langsung dilarikan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, di dalam Terminal 2F karena menderita pendarahan pada telinga.
Kasus penumpang gelap yang dilakukan Mario bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Berikut retetan kasus penumpang gelap hingga ikut penerbangan sampai ke bandara tujuan:
Ikut penerbangan Mandala sampai Kemayoran
Kejadian pertama berlangsung pada 18 Februari 1981. Ketika itu, seorang petugas bandara memergoki kaki seorang penumpang gelap sedang bersembunyi di bagian belakang roda pesawat. Pria yang diketahui bernama Tarsono, warga Semarang itupun segera dievakuasi.Saat diangkat dari dalam ban pesawat, Tarsono memang masih bernapas dan pakaiannya lusuh. Namun, kedua kakinya mengalami luka berat, nyaris busuk, bahkan tubuhnya menjadi hitam legam serta ada darah mengental dari celananya.Selama terbang, Tarsono mengaku menumpang terbang sampai Jakarta dengan cara menekuk tubuhnya di ruang roda pesawat, yang nyaris seperti bunuh diri. Tarsono menekuk tubuh di ruang roda pesawat.Tarsono mengaku ingin naik pesawat namun tak memiliki uang. Akhirnya, pria yang semula mengaku sebagai petani ini nekat bersembunyi di ruang ban.
Aksi dua siswa SMU Deliserdang
Aksi dua pelajar SMU, Manto Manurung dan Siswandi Nurdin Simatupang ini mengejutkan publik. Mereka ditemukan dalam kondisi menggigil di ruang roda Garuda Airbus A300-B4. Keduanya menumpang pesawat dari Medan ke Bandara Soekarno-Hatta pada 23 September 1997 lalu.Penemuan ini terjadi secara tak sengaja, petugas bandara yang bertugas melakukan pemeriksaan menemukan secarik kain menyembul dari ruang roda bagian depan. Saat diperiksa, tubuh kedua remaja ini ditemukan sedang dalam keadaan melipat.Dibanding Siswandi yang hanya mengalami luka lecet, Manto ditemukan dalam kondisi lemah. Dari pemeriksaan tim medis, kaki kanannya mengalami cedera dan terdapat luka di pergelangan tangan kiri.Saat diperiksa, Manto dan Siswandi mengaku sudah merencanakan aksi nekatnya tersebut sehari sebelumnya. Setelah dirasa cukup matang, mereka langsung menyusup ke area Bandara Polonia, Medan dengan menyelinap melalui parit sekitar pukul 03.00 WIB. Setelah mengendap-endap, keduanya langsung masuk ke dalam ruang roda pesawat.
Jadi penumpang gelap demi Jokowi
Teranyar, Mario Steven Ambarita (21) diketahui masuk ke dalam ruang roda pesawat Garuda Indonesia (GA177) Jenis Boeing 737-800, dengan cara melompati pagar Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Foto penumpang misterius berlaku bak di film-film itu akhirnya berhasil didapat saat masih berada di Bandara Soekarno-Hatta."Kemudian dia masuk ke dalam roda pesawat di ujung landasan saat pesawat akan take off," kata Humas Polres Bandara Internasional Soekarno Hatta, AKP Sutrisna, Selasa (7/4).Mario yang merupakan warga Bagan Batu, Kabupaten Rokan Hilir, Riau ini, baru ketahuan saat pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pukul 15.15 WIB."Saat ini kondisinya membaik, dan kami masih memeriksanya," kata Sutrisna.Akibat bersembunyi di ruang ban pesawat, kondisi Mario sudah sangat memprihatinkan. Tubuhnya membiru dan telinganya pun dikabarkan mengeluarkan darah.Dia langsung dilarikan ke Kantor Kesehatan dan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta.Pihak maskapai Garuda Indonesia mengaku terkejut saat Mario keluar dari ruang roda pesawat mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta usai terbang dari Pekanbaru.Mario nekat bersembunyi di dalam roda pesawat. Dia langsung dilarikan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta, di dalam Terminal 2F karena menderita pendarahan pada telinga.Saat dibawa ke kantor KKP, kondisi Mario sendiri sudah sangat memprihatinkan. Tubuhnya sudah membiru dan telinganya dikabarkan mengeluarkan darah.
(mdk/cza)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maskapai memiliki kebijakan yang bebeda terhadap penumpang yang tertinggal pesawat, ketahuilah hak Anda untuk menerima kompensasi.
Baca SelengkapnyaAkibat penembakan tersebut, satu orang penumpang yang mengalami luka ringan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaDalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaBagian belakang pesawat tampak lebih aman karena memiliki peluang lebih besar untuk mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang gejala keracunan makanan pada anak cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaBikin terharu, momen seorang ayah naik pesawat dengan pilot anaknya sendiri. Berikut informasinya.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah gagal terbang, berikut perbedaan terkait aturan barang di kabin dan bagasi agar tidak kena denda.
Baca Selengkapnya